Selasa, 22 Maret 2011

Diduga Bawa Bahan Peledak, Polisi Tahan EY

Juga ditemukan kotak perkakas dan alat pengendali jarak jauh untuk memasang kabel listrik.

VIVAnews - Polisi Lalu Lintas Kota Denpasar yang tengah berjaga menangkap seorang warga Magelang, Jawa Tengah. Pria berinisial EY itu dibekuk karena ada informasi bahwa dia mengangkut bahan peledak di dalam mobilnya.

Polisi menangkap EY yang sedang mengendarai mobil Avanza berwarna silver dengan nomor polisi DK 1291 XQ, Selasa malam, 22 Maret 2011, di Denpasar, Bali.

EY dan mobil yang dikendarainya sudah menjadi incaran polisi. Saat mobil EY melintas di Jalan Diponegoro Denpasar sekitar pukul 19.30 WITA, seorang petugas polisi mengejar dan memberhentikan mobilnya tepat di depan sebuah Apotek.

EY kini diamankan polisi untuk diperiksa. Dari pengakuan sementaranya, EY mengaku tiba di Bali sejak tanggal 11 Maret 2011 bersama tiga rekannya yang kini tinggal di kos-kosan di Jalan Tukad Batangahri.

Dari informasi yang diperoleh VIVAnews, di dalam mobil itu terdapat sebuah kardus yang terbungkus rapi dan diikat isolasi coklat. Di atasnya tertulis: PT Loka Sejahtera Abadi, Jalan Kapten Tjok Agung Tresna No. 87 Denpasar.

Selain kardus, dalam mobil juga ditemukan kotak perkakas dan alat pengendali jarak jauh untuk memasang kabel listrik bertegangan tinggi milik PT Arlisco Putra Hantama. Polisi memasang garis polisi dengan radius 50 meter di sekitar mobil Avanza itu.

Paket Mencurigakan
Pada saat yang hampir bersamaan, paket mencurigakan kembali meresahkan warga Denpasar. Benda yang terbungkus plastik itu berada di Jalan Tukad Yeh Aya Renon, Denpasar, Bali.

Benda itu ditemukan saat pemilik bengkel di Jalan Tukad Yeh Aya melihat ada seorang mengendarai kendaraan bermotor. Yang mencurigakan, lelaki yang mengendarai motor seorang diri itu lalu melemparkan sebuah kotak  terbungkus plastik putih di depan bengkelnya.

"Sekitar jam 20.00 WITA ada orang melintas naik motor lalu melempar benda itu tepat jatuh di depan bengkel saya. Saya merasa takut karena banyak sekali berita soal teror bom. Akhirnya saya langsung menelpon polisi," kata Made Joni pemilik bengkel, Selasa malam, 22 Maret 2011.

Tak selang berapa lama, akhirnya tim Gegana Polda Bali tiba dan memeriksa kotak itu dengan sinar x-ray. Tim lalu memutuskan meledakannya. Belum diketahui, apa hasil penelitian polisi tentang kasus ini. (Laporan: Peni Widarti, Bali | kd)
• VIVAnews

Aneh, Sajian Telur Ini Direbus di Urin

Dalam suhu maksimal, telur biasanya akan retak sehingga urin akan merembes ke dalamnya.

VIVAnews - Sekilas tak ada yang aneh dari sajian andalan masyarakat Dongyang, China. Semua orang bisa dengan mudah menyebutnya telur rebus. Rasa aneh bercampur jijik mungkin baru muncul setelah mendengar cerita di balik pengolahannya.

Masyarakat setempat menyebutnya 'tong zi dan' atau 'boy egg'. Sebutan ini merujuk ciri khas telur yang direbus di dalam urin anak laki-laki, bukan air mendidih.

Lu Ming, koki andal di sana, mengatakan, 'boy egg' menjadi makanan tradisional yang cukup  digemari masyarakat lokal sejak beribu-ribu tahun silam. Pada 2008, hidangan ini bahkan masuk dalam daftar warisan budaya yang dilestarikan.

Di masa lalu, 'boy egg' menjadi hidangan spesial setiap musim semi. Masyarakat setempat menjadikannya sebagai santapan lezat yang menyehatkan. Sejumlah pakar kesehatan tradisional di China sepakat bahwa kandungan nutrisi urin akan meningkatkan nilai gizi telur.

Lu Ming mengatakan bahwa kualitas urin terbaik berasal dari anak laki-laki usia di bawah 10 tahun. Ini terkait dengan pola makan anak yang cenderung masih sehat. "Kami mengumpulkan urin dari sekolah-sekolah di wadah-wadah yang sudah kami siapkan setiap hati," ujarnya.

Penyajian telur ini membutuhkan waktu cukup panjang. Pertama, telur mentah direndam di dalam wadah berisi urin. Setelah tercelup sempurna, wadah dipanaskan hingga urin mendidih. Dalam suhu maksimal, telur biasanya akan retak sehingga urin akan merembes ke dalamnya. Setelah matang, biarkan telur terendam urin selama satu hari.

Lu Ming sangat ingin membagi kelezatan dan nutrisi telur tersebut ke seluruh dunia. "Kami mendorong ekspor telur ini, karena kami ingin orang di luar China bisa sepenuhnya menghargai kelezatan masakan kami," ujarnya.

Wanita Ini Sembuh dari Kanker dalam 7 Hari

Natalie sempat divonis hanya bisa hidup dalam hitungan minggu.

VIVAnews - Natalie Langworthy divonis mengidap lymphoblastic leukemia pada Maret 2010. Delapan bulan setelah ia melahirkan putrinya, Elkie. Atas anjuran dokter, ia kemudian menjalani empat kali siklus kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang belakang. Tetapi dua bulan kemudian, kanker kembali muncul.
"Waktu itu, aku menemui konsultan kesehatanku. Dia membawa hasil dari komputer yang menunjukkan kalau jumlah darah putih mencapai 50, yang berarti kanker kembali muncul," kata Natalie, seperti dikutip dari The Sun.
Setelah pengobatan kankernya gagal, Natalie pun divonis hanya bisa hidup dalam hitungan minggu. Mengingat kejadian tersebut adalah mimpi buruk bagi Natalie.
Tapi siapa bisa menyangka, ia akhirnya bisa sembuh dari penyakit leukimia atau kanker darah dalam waktu tujuh hari. Kesembuhan Natalie adalah berkat kegigihan tunangannya, Andy Fairclough.
Andy meriset jenis leukimia yang dialami Natalie. Ia mengirimkan email ke berbagai belahan dunia untuk meminta pertolongan. Hingga akhirnya, Andy mendapat email dari temannya di California yang memberi tahu bahwa ada pengobatan percobaan di Jerman yang sesuai dengan kondisi Natalie.
"Aku langsung mengirimkannya pada konsultan kesehatan Natalie di London yang selama ini membantu kami. Ia kemudian mengatakan bisa saja hal itu berhasil. Ia lalu menghubungkanku dengan seorang haematologis di Jerman untuk percobaan," kata Andy.
Ia kemudian mengumpulkan uang lebih dari £80.000 atau Rp1,1 miliar untuk pergi ke Wurzburg, tidak jauh dari Frankfurt, Jerman, pusat pengobatan tempat Natalie diberikan obat kanker terbaru yang disebut Blinatumomab.

Dengan dana cukup besar, pasangan tersebut terbang dari Australia ke Jerman untuk melakukan pengobatan percobaan. Dengan jumlah darah putih yang sangat tinggi, Natalie harus duduk di kelas bisnis demi menjaga tubuhnya tetap telentang dan menerima oksigen yang cukup untuk mengurangi risiko penggumpalan darah.

Sesampainya di Jerman ia mengalami pneumonia. Setelah pneumonianya terkontrol, dua minggu kemudian ia mulai melakukan percobaan pengobatan, tepatnya pada November 2010 lalu. Natalie diberikan Blinatumomab, yang bekerja dengan cara mengunci sel-sel leukemia kemudian mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk menghancurkannya.

Hanya dua hari setelah pengobatan diberikan, hasil tes menunjukan kalau tidak ada lagi sel kanker dalam aliran darahnya. Sel kanker berpindah pada bagian tulang sumsumnya. Lima hari kemudian, ia pun dibiopsi dan dokter menyatakan kalau pengobatan berhasil.

Untuk menentukan kalau Natalie sudah cukup sehat, ia harus bisa berjalan sendiri tanpa bantuan sejauh satu mil. Dua minggu kemudian, saat Natal, Natalie dapat melakukannya.

"Saat itu adalah kado Natal terbaik sepanjang hidupku," kata Natalie.

Natalie masih terus membawa obat tersebut dan membawa pompa kecil dalam tasnya. Obat itu akan masuk ke dalam tubuhnya terus-menerus selama empat minggu. Ia kemudian memiliki dua minggu untuk beristirahat sebelum memulai proses memasukan obat lagi.

Natalie saat ini tingal di Jerman, untuk mempermudahnya melakukan pengobatan lanjutan. Ia dan Andy juga mendirikan Save Natalie Foundation, yayasan untuk membantu para penderita kanker yang pernah mengalami kegagalan dalam pengobatan konvensional. (pet)

Remaja 14 Tahun Ini CEO Termuda di Dunia

Saat ini, gadis ini mengepalai perusahaan yang karyawannya berusia 18 sampai 25 tahun.

VIVAnews - Di saat remaja seumurannya menghabiskan waktu bermain Facebook atau bergosip tentang remaja pria, Sindhuja Rajamaran yang berumur 14 tahun justru berkarier sebagai CEO termuda dan animator 2D (dua dimensi). Aktivitasnya ini membuatnya mendapatkan gelar Guinness World Record sebagai CEO termuda di dunia.

Sindhuja terlahir dari keluarga mencintai dunia kartun. Ayahnya seorang pembuat karikatur yang pertama kali mengenalkan Sindhuja karikatur digital. Sedangkan, adiknya adalah penulis haiku (puisi pendek) termuda di India.

Kini Sindhuja menjalankan perusahaan animasi bernama Seppan. Dari membuat film animasi pendek dengan mengangkat isu global warming dan TBC sampai membuat desain kartu ucapan untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Sindhuja yakin telah mencapai banyak hal. Di usia belia, ia telah menguasai banyak software komputer, seperti Flash, Photoshop,Corel Painter, After Effects dan Maya.

Saat ini, gadis ini mengepalai perusahaan yang karyawannya berusia 18 sampai 25 tahun untuk membuat iklan digital animasi.

Semua kelebihan pada gadis ini di dapat dari sang Ayah, Tamil Nadu. Ayahnya yang seorang duta dari CorelDRAW, software pengolah gambar, didatangi oleh the Indian Territory Manager of Corel. Saat itu, Dia mengetahui bahwa Sindhuja dapat menggambar dengan Corel sejak 11 tahun.

"Saya diundang pada beberapa acara produk Corel dan merasa sangat bangga sebagai pembuat karikatur digital dan kartun termuda," ujar gadis ini, seperti dikutip oleh laman Times of India.

Saat ini, Sindhuja sangat berkeinginan memiliki rumah produksi sendiri dan membuat film-film berkualitas yang diakui secara global. Dia membuat dirinya sebagai pencipta lapangan pekerja bagi para ahli dan pemula.

Standar Ganda Ahmadinejad

Di dalam negeri, Ahmadinejad mengekang kebebasan warganya. 

VIVAnews - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mendesak para pemimpin di Timur Tengah mendengarkan tuntutan para demonstran yang menginginkan perubahan. Komentar Ahmadinejad ini dianggap bertentangan dengan apa yang terjadi di dalam negerinya sendiri.

Seperti dilansir dari laman CNN mengutip dari kantor berita Iran, IRNA, Rabu, 23 Februari 2011, Ahmadinejad menyarankan para pemimpin di Timur Tengah untuk memberikan kebebasan rakyatnya dalam menyampaikan pendapat.

“Lebih jauh dia mendesak para pemimpin di negara-negara kawasan tersebut untuk menanggapi tuntutan dan bergabung dengan pergerakan rakyat, bukannya menjawabnya dengan peluru panas yang menciptakan pertumpahan darah,” tulis IRNA.

Kekerasan yang terjadi di beberapa negara di wilayah Timur Tengah dan Afrika akhir-akhir ini semakin meresahkan. Setelah Tunisia, Mesir, Aljazair dan Yaman, kekerasan terbaru terjadi di Libya saat rakyatnya menuntut reformasi pemerintahan dan turunnya pemimpin Libya Muammar Khadafi.

Pada pidatonya, Selasa, 22 Februari 2011, Khadafi mengatakan tidak akan mundur. Dia malah bersumpah akan menggempur dan menghukum mati para demonstran yang disebutnya sebagai para pemuda pecandu obat. Dilaporkan, ribuan orang telah tewas di tangan aparat keamanan ataupun tentara bayaran di Libya.

IRNA melaporkan Ahmadinejad melalui pernyataannya mengatakan bahwa situasi di Libya yang tidak terkendali adalah akibat dari tindakan Khadafi sendiri. “Presiden (Ahmadinejad) mengatakan bahwa dia heran seorang pemimpin negara dapat membunuh rakyatnya sendiri dengan senapan dan tank, bahkan pemimpin tersebut mengatakan akan membunuh siapa saja yang menentangnya,” tulis IRNA.

Pernyataan Ahmadinejad ini dinilai bertentangan dengan apa yang terjadi di dalam negerinya sendiri. Demonstrasi menentang pemerintahan Iran sejak tahun 2009 dibendung oleh pemerintah. Demonstrasi terbaru pada Senin, 14 Februari 2011, digempur aparat dengan pentungan dan gas air mata. Puluhan orang terluka.

Ahmadinejad kala itu mengatakan bahwa para demonstran adalah musuh negara yang harus ditumpas. Parlemen Iran bahkan menuntut para pemimpin oposan penggagas demonstrasi dihukum mati. Hal ini bertolak belakang dengan komentar Ahmadinejad kemarin.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Haryadi Wirawan, saat dihubungi VIVAnews, Kamis, 24 Februari 2011, mengatakan Iran tengah memancing di air keruh. “Komentar Ahmadinejad itu lucu dan mengejutkan,” ujarnya.

“Ahmadinejad saat ini sedang mengambil kesempatan untuk menarik simpati dunia Islam terhadap Iran. Negara ini tengah menguji reaksi negara-negara lain atas komentar Iran tersebut,” ujar Wirawan.

Pengaruh Iran yang Syiah, ujar Wirawan, tengah berkembang di dunia muslim Sunni di Timur Tengah, sehingga dengan komentar seperti itu akan semakin memperteguh popularitas Iran di kalangan militan Sunni.

“Saat ini Islam Sunni tidak terlalu dianggap di Timur Tengah. Hizbullah dan Hamas di Palestina telah mendapatkan dukungan dari Iran. Iran tengah mengincar rezim-rezim yang mempunyai hubungan dengan Barat maupun yang terlalu permisif dengan Israel,” ujar Wirawan lagi. (umi)
• VIVAnews

Krisis Timteng, Arab Tambah Dana Sejahtera

Penambahan dana di antaranya untuk perumahan, kepegawaian, pendidikan.
VIVAnews - Pemerintah Arab Saudi mengumumkan akan menambah dana untuk berbagai program kesejahteraan rakyat. Langkah ini diambil di tengah-tengah prahara yang menimpa beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika.

Menurut stasiun berita CNN, Rabu, 23 Februari 2011, langkah pemerintah Arab Saudi ini diumumkan oleh Raja Abdullah sekembalinya dia ke tanah air setelah tiga bulan berada di luar negeri untuk berobat. Langkah ini diambil untuk memulihkan kondisi ekonomi rakyat Arab Saudi.

Abdullah memerintahkan penambahan dana pada beberapa program, di antaranya adalah pada program kesejahteraan sosial, perumahan, kepegawaian, pendidikan, termasuk dana untuk beasiswa tingkat kuliah bagi siswa tidak mampu.

Menurut pengamat di Carnegie Endowment for International Peace untuk program Timur Tengah, Christopher Boucek, langkah ini adalah langkah biasa yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi, tidak ada hubungannya dengan konflik yang mendera negara-negara Timur Tengah.

“Program ini mungkin memang sudah direncanakan. Saya kira tidak sepenuhnya berkaitan dengan kerusuhan di Timur Tengah,” ujar Boucek yang menambahkan bahwa langkah ini diambil pemerintah Arab Saudi untuk menanggulangi tekanan inflasi pada rakyatnya, terutama pada harga makanan dan perumahan.

Arab Saudi mengamati dan prihatin dengan kerusuhan yang terjadi di Timur Tengah, terutama di Bahrain dan Yaman yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi. Namun, ujar Boucek, hal serupa sepertinya tidak akan terjadi di Arab Saudi. Hal ini dikarenakan kerajaan Arab Saudi dapat bekerja sama dan menerapkan tindakan persuasif dengan baik kepada para oposisi dengan tanpa menggunakan kekerasan.

Pemerintah Arab Saudi, ujar Boucek, juga berusaha meredam ketegangan antar aliran Islam --Sunni dan Syiah-- dengan membebaskan tiga tahanan politik Syiah. Hal ini juga bertujuan untuk mempromosikan citra Saudi yang toleran terhadap perbedaan keyakinan.

Raja Abdullah, 86, sebelumnya pada tahun lalu menjalani operasi di New York, Amerika Serikat, untuk mengobati penyakit hernia dan penggumpalan darah yang menyebabkannya sakit pinggang. Beberapa minggu terakhir, dia menjalani terapi pemulihan fisik di Maroko.(umi)
• VIVAnews

Presiden Yaman Menyesal Sebut AS Provokator

Komentar dia, yang menyalahkan AS dan Israel, tidak membantu meredamkan pergolakan.

VIVAnews - Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, menyampaikan penyesalannya kepada Amerika Serikat (AS) karena telah menyebut negara itu bersama Israel  sebagai dalang pergolakan di Timur Tengah, termasuk di negerinya. Saleh juga menyampaikan kepada AS bahwa Yaman masih terus mengusahakan reformasi politik.

Menurut harian The Los Angeles Times, Saleh menyampaikan penyesalannya tersebut pada Rabu, 2 Maret 2011, melalui sambungan telepon kepada pemerintah AS yang diwakili oleh wakil penasehat keamanan, John Brennan.

Melalui pernyataannya, Brennan mengatakan bahwa Saleh “Menyampaikan penyesalannya atas kesalahpahaman yang terjadi akibat komentarnya yang mengatakan bahwa Israel dan Amerika Serikat menyebabkan ketidakstabilan di negara-negara Arab.”

Brennan juga menyampaikan bahwa Saleh meminta maaf atas pernyataanya tersebut. Dia juga menyampaikan bahwa Saleh mengatakan “Berkomitmen melakukan reformasi politik di Yaman dengan menggapai unsur oposisi, demi terciptanya reformasi melalui proses yang demokratis, inklusif dan damai.”

AS, ujar Brennan, menyambut baik pernyataan Saleh tersebut dengan mengatakan bahwa komentar Saleh yang menyalahkan AS dan Israel tidak membantu meredamkan pergolakan. Karena pemerintah Yaman tidak mendengarkan dan mewujudkan aspirasi rakyat.

Pada pidatonya di Universitas Sanaa, Selasa kemarin, Saleh mengatakan bahwa ruang operasi di Tel Aviv yang bertujuan untuk membuat dunia Arab tidak stabil. Ruangan itu dikendalikan Gedung Putih. Saleh juga mengatakan bahwa Presiden Barack Obama sudah terlalu jauh mencampuri urusan dalam negeri di Timur Tengah. (umi)
• VIVAnews

Presiden Yaman Tuding AS-Israel Provokator

Barack Obama sudah terlalu jauh mencampuri urusan dalam negeri di Timur Tengah
VIVAnews - Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, menuding Amerika Serikat (AS) dan Israel berada di balik pergolakan di negaranya. AS dan Israel juga dikatakan memiliki rencana besar untuk membuat kacau pemerintahan di negara-negara jazirah Arab.

“Ada ruang operasi di Tel Aviv yang bertujuan untuk membuat dunia Arab tidak stabil. Ruangan itu dikendalikan Gedung Putih,” ujar Saleh ketika berbicara di Universitas Sanaa, Selasa, 1 Maret 2011, dilansir dari stasiun berita Al Jazeera

Saleh juga mengatakan bahwa Presiden Barack Obama sudah terlalu jauh mencampuri urusan dalam negeri di Timur Tengah. “Obama, kau adalah Presiden Amerika Serikat, bukan presiden dunia Arab,” ujar Saleh.

Saleh juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk tidak lagi mencampuri urusan dalam negeri negara-negara Arab.

Komentar Saleh ini langsung ditanggapi oleh pihak Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat. Juru bicara Kemlu AS, PJ Crowley, membantah keterlibatan pemerintahnya dalam pergolakan di Yaman. “Demonstrasi di Yaman adalah bukan produk konspirasi dari luar. Presiden tahu betul hal itu. Rakyatnya layak mendapatkan jawaban yang lebih baik,” ujar Crowley.

Selang satu jam setelah pidato Saleh, puluhan ribu orang kembali melakukan unjuk rasa di Sanaa. Dalam rombongan demonstran, terdapat beberapa tokoh oposisi yang diantaranya dituduh AS memiliki hubungan dengan Amerika Serikat.

Mereka kompak meneriakkan satu kata, “Pergi”, kepada Saleh yang hingga saat ini tidak memenuhi tuntutan demonstran untuk mundur. Para demonstran juga mengatakan akan berdemo dengan damai, mereka sepakat tujuan tidak akan tercapai dengan adanya anarki dan pembunuhan.
• VIVAnews

Ratusan Tentara Yaman Pilih Membelot

Mereka juga berjanji akan melindungi para demonstran dari gempuran aparat.

Vivanews - Sejumlah pejabat tinggi militer dan beberapa komandan senior Yaman membelot dari pemerintahan Presiden Ali Abdullah Saleh. Langkah mereka diikuti oleh ratusan tentara lainnya yang memihak kepada para demonstran.
Seperti dilansir dari laman The Guardian, langkah yang diambil pada Senin, 21 Maret 2011 ini diawali oleh membelotnya Mayor Jenderal Ali Mohsen al-Ahmar, orang kepercayaan Saleh yang juga merupakan komandan Batalion Lapis Baja Pertama Yaman.
Ahmar mengatakan bahwa dia akan mendukung revolusi damai menuntut Presiden Saleh turun dari posisinya. Ahmar juga mengatakan bahwa ratusan tentara dibawah kepemimpinannya juga memilih untuk mengikuti jejaknya.
"Berdasarkan apa yang saya rasakan, dan berdasarkan perasaan para tentara dan komandan saya, saya mengumumkan dukungan dan perlindungan dengan damai kepada revolusi para pemuda," ujar Ahmar.
Ratusan tentara di batalion Ahmar yang memutuskan mengikuti jejak pemimpin mereka memasuki Universitas Sana'a, tempat berkumpulnya para demonstran. Mereka disambut dengan ciuman dan pelukan dari para penentang Saleh.
Beberapa dari demonstran memegang poster Ahmar sambil meneriakkan namanya. Ratusan tentara ini akan memastikan para demonstran aman dari gempuran para aparat.
Selain Ahmar, dilaporkan terdapat 18 pejabat militer senior Yaman yang juga turut membelot. Salah satunya adalah Abdallah al-Qahdi, seorang pejabat tinggi militer dari Aden yang dipecat karena menolak untuk menuruti perintah menggempur para demonstran.
"Tentara beserta kalian," ujar Qahdi.
Menanggapi pembelotan ini, Menteri Pertahanan Yaman, Mohammed Nasser Ahmed, pada Selasa, 11 Maret 2011, mengatakan angkatan bersenjata Yaman akan melindungi pemerintahan Saleh dan menggagalkan setiap usaha menggulingkan pemerintahan yang tidak sesuai dengan nilai demokrasi.
"Angkatan bersenjata akan tetap setia terhadap sumpah yang mereka ucapkan dihadapan Tuhan, negara dan pemimpin politik, Presiden Ali Abdullah Saleh," ujar Ahmed.
"Kami tidak akan membiarkan adanya usaha menggulingkan pemerintah yang bertentangan dengan demokrasi dan legitimasi konstitusional, atau yang mengancam keamanan negara dan rakyat,"lanjut Ahmed.

Demonstrasi menentang pemerintahan Saleh digelar sejak akhir Januari lalu. Saleh yang telah menduduki posisinya selama lebih dari 30 tahun dinilai korup dan bersekutu dengan AS. Bentrokan antara petugas keamanan dan demonstran di Yaman menewaskan lebih dari 40 orang.
• VIVAnews

tahukah kamu? ada Tanaman 'Bunglon' Bisa Berganti Warna

Ilmuwan menemukan tanaman yang bisa mendeteksi keberadaan bahan berbahaya di sekitarnya.

VIVAnews - Bukan cuma bunglon yang bisa berganti warna kulit. Ternyata, tanaman pun kini bisa berubah warna sesuai dengan kondisi yang menaunginya.
Adalah June Medford, seorang pakar biologi dari Colorado State University, yang berhasil melakukan rekayasa genetik terhadap tanaman arabidopsis, sehingga tanaman tersebut bisa berganti warna.
Seperti dikutip dari situs PCWorld,  tanaman hasil rekayasa Medford dan timnya, akan berubah warna dari hijau menjadi putih saat tanaman itu mendeteksi kehadiran unsur berbahaya di dekatnya, seperti obat terlarang, polutan, atau bahkan material eksplosif.
Awalnya, Medford menggunakan komputer untuk mendesain protein tanaman bernama reseptor. Kemudian, Medford memanfaatkan bakteri untuk memodifikasi reseptor tanaman tersebut.
Dengan struktur genetika yang telah dimodifikasi, maka reseptor tumbuhan bisa mendeteksi partikel-partikel bahan kimia berbahaya, polutan, bahan peledak, atau ancaman lain. Saat mendeteksi kehadiran zat-zat tersebut, tanaman akan mengirimkan sinyal, sehingga warna hijaunya berubah menjadi putih.
"Bila Anda membawa sesuatu ke bandara internasional Denver, misalnya sebuah bahan peledak, maka tanaman ini akan berubah warna menjadi putih. Ini akan memberikan keamanan bagi Anda," kata Medford, 52, kepada situs The Denver Post.

Proyek penelitian itu didukung oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) sejak 2003, dengan bantuan dana sebesar US$500 ribu atau Rp4,5 miliar. Belakangan, riset ini juga mendapat dukungan dari The Office of Naval Research, Department of Homeland Security, dan Defense Threat Reduction Agency.
"Harapan kami, tanaman ini bisa ditempatkan di lokasi umum, sehingga bisa mendeteksi bahan peledak di lokasi tempat benda berbahaya itu sedang dirakit," kata Doug Bauer, Program Manager riset eksplosif pada Homeland Security di Washington DC.
Aplikasi lainnya, tanaman ini juga bisa digunakan oleh polisi untuk memberantas peredaran obat terlarang, atau melindungi tentara yang tengah konvoi dari bom dan ranjau.
Kini, tanaman ini masih memerlukan waktu sekitar tiga jam untuk merespons keberadaan zat-zat berbahaya tadi dan perubahan warna. Namun, para ilmuwan yakin akan diperoleh kemajuan sehingga respons yang ditunjukkan tanaman bisa segera terlihat dalam hitungan menit. (art)
• VIVAnews

5 Temuan Thomas Edison yang Belum Terungkap

Hari ini Thomas Alva Edison merayakan hari ulang tahun yang ke-164.

VIVAnews - Bila Anda lihat tema Google Doodle (logo Google) hari ini, maka Anda akan mendapati bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Thomas Alva Edison yang ke-164.
Lahir di Ohio pada 1847, Edison adalah seorang pengusaha sekaligus ilmuwan dan penemu besar Amerika Serikat yang memiliki begitu banyak hasil penelitian. Ia juga pendiri 14 perusahaan termasuk General Electric.
Edison telah mematenkan lebih dari 1000 penemuannya di AS.  Hasil penelitian besarnya meliputi lampu bohlam, ponograf (gramofon), kamera bergerak, dan dinamo.
Namun, ada pula penemuan-penemuan yang tak terungkap oleh publik. Situs  Gearlog mencatat setidaknya ada lima penemuan Edison yang belum begitu banyak diketahui orang.

1. Mesin suara (1868)

edison vote recorder.jpgJauh sebelum Amerika menggunakan mesin diebold untuk penghitungan suara, Edison sudah menawarkan alat hasil temuannya bernama Vote Recorder. Alat ini menghitung suara dengan model pertanyaan Ya atau Tidak.
Sayangnya, mesin penghitung suara ini memiliki waktu proses yang lambat. Sampai-sampai salah seorang Ketua Komite Kongres berkata, "Bila ada sebuah penemuan di bumi ini yang tidak kita inginkan, mesin inilah dia," katanya.

2. Boneka Bicara (1877)
edison talking doll.jpgTak hanya menemukan fonograf, Edison juga membesut sebuah versi miniatur dari pemutar musik itu, yang kemudian ditempatkan di dalam sebuah boneka.
Fonograf itu kemudian bisa memainkan rekaman sajak untuk anak-anak, sehingga boneka itu seolah-olah berbicara.








3. Baterai untuk Mobil Listrik (1880)
Saat Edison memperkenalkan baterai nikel-besi, ia kemudian memimpikan untuk membuat mobil listrik. Beberapa pembuat mobil seperti Detroit Electric dan Baker Electric, kemudian mengadopsi teknologi yang diperkenalkan Edison itu.
edison car.jpg
Namun, belakangan dalam sebuah pesta makan malam, Henry Ford memberikan sebuah catatan kecil kepada Edison berbunyi "Mobil listrik telah mati." Setelah itu, perkataan itu terbukti kebenarannya. Mimpi Edison tak pernah kesampaian.

4. Film Frankenstein (1910)
1910frankenstein.jpg
Pada 1891 Edison mematenkan kamera film pertama yang dinamakan Kinematograph. Pada 1910, perusahaannya, Edison Manufacturing Company Studio, membuat film Frankenstein , sebuah film yang ia adaptasi dari novel horor klasik karya Mary Shelley.

5. Telepon untuk Arwah (1920)
Temuan ini adalah salah satu subyek yang masih terus diperdebatkan. Edison sempat memberitahukan kepada beberapa media tentang upayanya untuk menemukan cara untuk menelepon orang yang telah meninggal dunia.
seance-berlin-1930s.jpg
Pada 1921 ia mengklarifikasi hal itu dengan mengatakan kepada New York Times, bahwa penemuannya itu bisa mendeteksi unit kehidupan yang di antara yang mati. Namun, banyak yang mengatakan bahwa Edison gagal total dalam upayanya kali ini. Bila alat ini sudah berhasil ditemukan, mungkin saja yang akan ditelepon paling dulu adalah arwah Edison sendiri.
 vivanews.com

Peneliti Klaim Temukan Cara Buat Mesin Waktu

Peneliti yakin bahwa manusia bisa mengirim pesan ke masa lalu dan masa depan.

VIVAnews - Rahasia mesin waktu ternyata telah dapat terpecahkan. Setidaknya klaim ini diyakini oleh fisikawan dari Vanderbilt University, yakni Profesor  Thomas Weiler dan rekannya Chui Man Ho.
Seperti dilansir dari situs LiveScience, kedua peneliti ini yakin bahwa mesin pemecah partikel terbesar, Large Hadron Collider (LHC) yang terletak di bawah tanah daerah Jenewa, bisa mendukung terciptanya mesin waktu.
Dengan mesin pemecah atom itu, kata Weiler dan Ho, manusia bisa mengirimkan sejenis partikel yang disebut Higgs singlet ke masa lalu atau ke masa depan.
"Teori kami memang masih jauh, tapi setidaknya teori ini tidak menyalahi hukum fisika manapun atau hambatan eksperimental," kata Weiler.
Teori ini sendiri didasari oleh M-Theory, atau teori segalanya. Teori yang bertujuan untuk menggabungkan semua gaya alamiah yang bisa menjelaskan segala sesuatu di alam semesta.
Higgs singlet sendiri tak bisa dipisahkan dengan Higgs boson. Higgs boson adalah partikel yang paling elementer dari sebuah benda, yang selama ini diyakini memberi massa kepada partikel lainnya.
Para pakar fisika teoritis telah mengembangkan M-theory ini pada kondisi di mana ia bisa mengkomodasi properti-properti semua gaya dan partikel sumatomik, termasuk gravitasi.
Teori ini tak cuma menggunakan empat dimensi seperti yang selama ini kita gunakan, melainkan membutuhkan 10-11 dimensi.  
Film Back to the Future
Selama ini mesin pemecah partikel LHC dibangun untuk menemukan Higgs boson. Bila Higgs boson berhasil ditemukan maka para ilmuwan yakin, bahwa ini akan sekaligus menciptakan Higgs singlet secara bersamaan.
Nah, Higgs singlet inilah yang diprediksi mampu meloncat-loncat ke ruang dan waktu yang berbeda. Ia dipercaya oleh Weiler dan Ho, bisa melakukan perjalanan melalui dimensi yang tersembunyi. untuk kemudian kembali masuk ke dimensi kita di masa depat, atau di masa lalu.
Oleh karenanya, kata Weiler, bila manusia bisa mengendalikan pembuatan Higgs singlets, ada kemungkinan kita bisa mengirimkan pesan ke masa lalu maupun ke masa depan. Namun, terlalu cepat untuk berfikir bahwa cerita seperti di film Back to the Future, bisa terwujud.
"Tak mungkin bagi seseorang untuk bisa melakukan perjalanan antar waktu, lalu membunuh salah satu orang tuanya sebelum ia dilahirkan, misalnya," kata Weiler, pada hasil risetnya yang telah dipublikasikan di situs web riset arxiv.org.

• VIVAnews

Jet Tempur AS Jatuh di Libya, Dua Selamat

Saat ini, kedua awak sudah berada di Amerika Serikat karena berhasil keluar dari Libya.

VIVAnews - Sebuah pesawat jet tempur US Air Force jatuh di Libya. Namun, kedua awak pesawat dapat dievakuasi dengan aman. Jatuhnya pesawat F-15E tersebut disinyalir bukan akibat tertembak, tetapi mengalami kerusakan mekanik.

Menurut pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS), seperti dilansir CNN, saat ini kedua awak sudah berada di AS, karena berhasil keluar dari Libya, Selasa, 22 Maret 2011.

Dua awak yang terdiri atas seorang pilot dan perwira pesawat tempur F-15E Strike Eagle tersebut mengalami masalah saat terbang dari Aviano Air Base di Italia ke Libya.
Namun, Kenneth Fidler, juru bicara Komando Militer AS untuk Afrika mengatakan kedua awak tersebut berhasil diselamatkan. "Pilot dan petugas senjata menderita luka ringan, namun mendarat dengan selamat dari Libya. Kedua anggota awak berada di luar Libya," kata dia.

Jet tersebut keluar dari pangkalan Royal Air Force di Lakenheath, Inggris dan terbang menuju Libya sebagai bagian dari serangan koalisi pada pertahanan udara Libya dengan maksud melindungi warga sipil. Tindakan tersebut mendapat persetujuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kecelakaan itu bukan karena serangan musuh," kata Kenneth.

Kejadian tersebut terjadi setelah seorang pejabat AS mengatakan bahwa misi internasional itu bertujuan untuk melemahkan kekuatan pemimpin Libya Moammar Khadafi.

Rudal dan senjata anti pesawat menembus langit malam di Tripoli hingga jelang Selasa pagi. Amerika Serikat menembakkan 20 rudal jelajah Tomahawk ke Libya dalam 12 jam terakhir.
Menurut juru bicara militer, sebanyak 159 Tomahawks telah diluncurkan Amerika Serikat dan Inggris sejak Operasi Odyssey yang dimulai Sabtu lalu. (art)
• VIVAnews

Serangan Bunuh Diri Tewaskan Putra Khadafi

Pilot pembelot menabrakkan pesawat jet tempurnya ke barak militer di Tripoli.
VIVAnews - Putra pemimpin Libya, Muammar Khadafi, dilaporkan tewas menjadi korban peperangan antara pemerintah dengan pemberontak. Dia tewas setelah barak militernya diserang oleh pilot Libya yang membelot.
Kantor berita Sydney Morning Herald pada Selasa, 22 Maret 2011, melaporkan bahwa anak keenam Khadafi, Khamis Khadafi, tewas pada Sabtu malam pekan lalu. Berita kematiannya baru diperoleh pada hari ini.
Khamis yang berusia 27 tahun tewas di barak militernya di komplek Bab al-Aziziya, Tripoli, setelah sebuah pesawat jet tempur menabrakkan diri ke barak tersebut pada Selasa, 15 Maret 2011 . Pilot pesawat itu menolak untuk menyerang warga sipil dan melakukan aksi bunuh diri dengan menyerang pasukan Khamis.
Setelah penyerangan tersebut, Khamis yang mengalami luka bakar parah langsung dilarikan ke rumah sakit di Tripoli. Akhirnya, pada Sabtu, 19 Maret, Khamis menghembuskan nafas terakhirnya.
Khamis merupakan lulusan akademi militer Tripoli dan akademi militer di Frunze, Moskow, Rusia. Dia adalah panglima tempur brigade penggempur demonstran di Libya. Pasukannya yang beranggotakan 1.000 orang dinamakan Brigade Khamis. Pasukan ini adalah pasukan yang paling ditakuti oleh para pemberontak.
Brigade Khamis bertanggung jawab atas kematian puluhan warga sipil pada gempuran terhadap pemberontak di berbagai kota di negara tersebut.
Pemerintah Libya dilansir dari laman Courier Mail membantah kematian Khamis adalah akibat serangan bunuh diri. Mereka mengatakan Khamis tewas setelah baraknya dibombardir oleh tentara koalisi pimpinan Amerika Serikat.

• VIVAnews

Video Seks 'Anwar Ibrahim' Gemparkan Malaysia

Anwar: "Saya dengan tegas membantah itu. Coba lihat, perutnya lebih besar dari saya."
VIVAnews - Malaysia dihebohkan beredarnya video adegan mesum yang ditengarai adalah pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim dengan seorang pekerja seks komersial dari China. Kepada wartawan, Anwar membantah keras bahwa pria di rekaman itu adalah dirinya.

Seperti dilansir Straitstimes.com, Selasa, 22 Maret 2011, video itu berdurasi sekitar 30 menit, direkam pada 21 Februari 2011, dan ditemukan di sebuah hotel di Kuala Lumpur, Malaysia.

Video ini terungkap ketika seorang pria yang hanye menyebut namanya sebagai 'Datuk T' mengajak beberapa wartawan, secara sendiri-sendiri, ke sebuah kamar hotel. Di situ, para jurnalis itu kemudian diperlihatkan beberapa cuplikan dari video seks itu.

Datuk T minta wartawan untuk menonton dahulu cuplikan video itu sebelum mengirimkan salinan video itu ke Anwar dan istrinya "untuk mengindentifikasi orang di video itu" seminggu setelah hari itu. Datuk T menyatakan, jika orang di video itu adalah memang Anwar Ibrahim, "maka Anwar dan istrinya harus mundur dari politik."
Datuk T menyatakan Anwar jelas bukanlah "tipe orang yang taat beribadah, punya moral dan integritas tinggi seperti digambarkan selama ini, dan karena itu tidak pantas menjadi seorang pemimpin." Datuk T mengancam jika Anwar dan istrinya tidak mundur dari politik, "Saya akan meminta sejumlah LSM untuk mendirikan komisi independen untuk menyelidiki dan meminta pakar forensik untuk meneliti keaslian rekaman itu."
Lantas, bagaimana Datuk T bisa menemukan video gawat itu?
Dia mengaku menemukannya secara tak sengaja setelah dia diminta Anwa untuk mencarikan arlojinya di kamar hotel di mana adegan mesum itu berlangsung.
Anwar membantah
Anwar Ibrahim yang kini masih menjalani sidang pengadilan kasus tuduhan sodomi, membantah keras dialah yang terekam dalam video berkategori xxx itu. Dia menegaskan, itu merupakan serangan yang sangat keji terhadap dia dan keluarganya.
"Saya dengan tegas membantah itu," kata Anwar seperti dilansir Straitstimes, 22 Maret 2011.
Menurut Anwar, pria di video itu memiliki perut yang lebih gendut darinya.  "Coba lihat, perutnya lebih besar dari saya," kata Anwar dalam jumpa pers, di mana dia didampingi istrinya, Datuk Seri Wan Azizah Wan Ismail, dan sejumlah pemimpin oposisi lainnya.

Anwar sendiri mengaku belum pernah menonton video itu. Pada saat video direkam, yang disebut tanggal 21 Februari, Anwar mengaku sedang berada di rumah bersama istri, staf, anak, dan cucu-cucunya. (kd)
• VIVAnews

Penemu harta karun Soekarno senilai 35 Triliun

Penemu harta karun Soekarno senilai 35 Triliun

[Image: harta+karun+jeneponto.jpg]
Kisah Nyata Penemu Harta Karun 35 triliun Di Jeneponto


Harta karun Bung Karno mungkin bagi sebagian besar masyarakat Indonesia hanya menjadi mitos dan sejarah yang bisa dipercaya namun bisa juga tidak dipercaya. Tetapi bagi para pemburu Harta Karun, semua itu adalah misteri yang harus dipecahkan, terutama karena nilainya tidak terkirakan. Seperti kisah nyata penemu harta karun asal Jeneponto ini, meskipun sedikit dibumbui dengan cerita mistis, namun nyatanya ia berhasil mendapatkan harta karun yang jika ditotal mencapai 35 triliun rupiah.

Seperti yang ramai diberitakan media-media lokal di Sulawesi Selatan, seorang warga Kampung Bulo-bulo Dusun Batujala Desa Bulusuka, Jeneponto, Sulawesi Selatan, bernama Piagam Dg Ledeng, 60, diketahui menyimpan harta karun bernilai puluhan triliun rupiah. Ketika diminta menceritakan perihal harta karun tersebut, Piagam mengaku semua itu berawal dari mimpi. Suatu ketika pada malam 17 Ramadan 2010 ia didatangi oleh sesosok makhluk gaib. Pada malam lailatul qadar Ramadan 2010 lalu, rumahnya bagaikan bermandikan cahaya. Orang-orang sekitar bahkan mengira rumah Piagam terbakar.

Kisah Nyata Penemu Harta Karun dari Jeneponto

Dikatakan bahwa dalam peti harta karun yang ditemukannya, ada 70 emas batangan masing-masing seberat 999,99 gram dengan kadar 24 karat. Ada juga mustika giok, mustika batu delima, mustika batu besi, dan mustika batu air, serta mumi berukuran 7 inc.

Selain itu ada pula dua pedang jenis samurai, yakni samurai hand roll warna kuning buatan 1013 dengan panjang 80 meter, dan pedang sabuk samurai buatan 1718 dengan panjang lebih kurang 1,5 meter. Pada gagang kedua samurai terdapat mustikah batu giok. Belum lagi keris kuno unik yang dapat berdiri tegak kala dilepas dari sarungnya dan diletakkan di atas meja.

Tidak hanya itu saja, ada tiga peti mata uang Cruzeiro Real Brasil tahun 1964 dengan jumlah 480 ikat. Setiap ikat terdiri atas 500 lembar dengan pecahan 5000. Jika dikurskan ke nilai rupiah saat ini, total nilainya berkisar Rp35 triliun.

Apakah harta karun itu asli?
“Dalam peti uang itu juga terdapat sertifikat deposito dari Bank Swiss yang ditandatangani Bung Karno, Presiden pertama RI,” ungkap Muhammad Jafar, Camat Tarowang yang ditanyai keaslian harta karun tersebut. Jafar kemudian menjelaskan bahwa keasliannya pernah diuji pihak Pegadaian. Hasilnya, logam emas dalam peti itu disebut asli dengan kadar 24 karat. Keaslian uang Brasil tersebut juga telah dibuktikan oleh pihak perbankan dan dari pihak penukaran uang.

Piagam juga menemukan dan menyimpan uang rupiah pecahan seribu bergambar Bung Karno. Jika disorot dengan sinar laser, pada mata uang tersebut terbayang tulisan Arab yang diyakini petikan Alquran. Uniknya, mata uang tersebut dapat tergulung sendiri kala dipegang.

Fenomena langka penemuan harta karun bung karno ini ternyata mengundang rasa ingin tahu Bupati Jeneponto, Drs Radjamilo, Kapolres Jeneponto, AKBP Ruslan Aspan, Ketua Pengadilan Negeri Jeneponto, Indra cahya, SH dan pejabat-pejabat lainnya.

FOTO: Fenomena Supermoon di Banda Aceh

Fenomena supermoon sempat membuat panik warga Aceh. Mereka mengira tsunami datang.
VIVAnews -- Cuaca cerah jadi syarat mutlak untuk bisa melihat fenomena lunar perigee atau disebut juga 'supermoon' yang terjadi mulai Sabtu malam, 19 Maret 2011.

Warga Banda Aceh termasuk yang beruntung bisa menyaksikannya, Pantauan VIVAnews, cahaya terang dari langit menyinari bumi Aceh sejak lepas maghrib. Tak seperti biasa, Bulan mengeluarkan cahaya yang terang, menyilaukan mata jika dilihat dalam waktu yang lama.

Lepas dari keindahannya, fenomena supermoon sempat membuat panik warga di Pidie, Lhokseumawe, dan Langa di Bireuen kemarin. Terjadi kepanikan warga saat melihat air laut merendam pemukiman warga yang dekat dengan bibir pantai. Mereka panik, mengira terjadi tsunami.

Sekolah, perkantoran, dan pasar juga terpaksa menghentikan aktivitasnya. Warga berebut naik ke atas bukit untuk menyelamatkan diri. Dilaporkan, dua warga di Pidie meninggal dunia akibat isu tsunami. Karena serangan jantung dan darah tinggi. 

Saat dihubungi, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang, Banda Aceh, Alfian, masyarakat tak perlu panik menanggapi fenomena supermoon. "Kami bahkan tidak mengeluarkan peringatan karena ini peristiwa biasa," kata Alfian, saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu malam, 19 Maret 2011.

Tahun ini, Bulan hanya akan berjarak sekitar 221.567 mil atau 356.578 kilometer. Jarak paling dekat dalam kurun waktu 18 tahun.  Beberapa orang menghubung-hubungkan fenomena ini dengan bencana. Adalah astrolog, Richard Nolle  yang awalnya menghubung-hubungkan fenomena supermoon dengan bencana alam. Ia mengklaim supermoon akan memicu gempa bumi, gunung meletus, dan badai besar.

Salah satunya yang dipakai jadi dasar teori ini adalah fakta tsunami Aceh 2004 yang merenggut lebih dari 200 ribu nyawa terjadi dua minggu sebelum supermoon 2005. Juga gempa 9,0 SR dan tsunami di Jepang, Jumat 11 Maret 2011 yang terjadi delapan hari sebelum supermoon 2011.

Namun, teori ini dibantah Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. Ilmuwan Goddard Space Flight Center NASA, Jim Garvin mejelaskan, supermoon terjadi saat Bulan sedikit mendekat ke Bumi daripada rata-rata. Efek ini paling terlihat saat terjadi bulan purnama. "Bulan akan terlihat lebih besar, meski perbedaan jarak dari Bumi hanya beberapa persen di banding biasanya," kata dia seperti dimuat situs Space.com.
Kata dia, efek bulan terhadap bumi telah lama menjadi subyek studi. "Efek supermoon terhadap Bumi kecil. Dan menurut studi detil para seismolog dan vulkanolog, kombinasi antara supermoon dan bulan purnama tidak mempengaruhi energi internal keseimbangan di bumi." Meski bulan berkaitan dengan kondisi pasang surut Bumi, itu tidak mampu memicu gempa besar dan mematikan.

Kekuatan justru  berada di Bumi. "Bumi menyimpan energi di balik lapisan luar atau keraknya. Perbedaan daya pasang surut yang diakibatkan bulan (juga matahari) tidak cukup mendasari munculnya kekuatan besar dari dalam bumi."

Fenomena Supermoon di Banda Aceh

Laporan: Muhammad Riza| Aceh
• VIVAnews

Ditemukan 'Batu Bronjongan' di Gunung Lalakon

Batu-batuan itu tersusun rapi membentuk sudut 30 derajat dengan garis horizontal.
VIVAnews - Tim Turangga Seta yang melakukan penggalian di Gunung Lalakon, Soreang, Bandung, Jawa Barat, sejak Senin pekan ini berhasil menemukan beberapa batu boulder yang mereka duga batu penutup bangunan piramida.
Batu-batu boulder itu ditemukan di lubang penggalian dengan lebar sekitar 3 meter, panjang 5 meter, dan kedalaman hingga 4 meter, yang terletak di koordinat 6° 57,5' Lintang Selatan, 107° 31,239' Bujur Timur, serta ketinggian 986 meter di atas permukaan laut.
Batu-batu boulder tersebut panjangnya bervariasi, antara 1,1 meter hingga 2 meter, dengan besar yang kurang lebih sama, yakni selebar 30-40 sentimeter (cm) serta tersusun rapi dan teratur.
Menurut pendiri Turangga Seta, Agung Bimo Sutedjo, batu-batuan boulder itu membentuk sudut 30 derajat dengan garis horizontal dan mengarah ke titik pusat piramida. Setidaknya, tim menemukan 4 batu boulder di kedalaman 1,5 meter di bawah permukaan tanah dan 3,7 meter di bawah permukaan tanah.
Agung mengatakan, batu-batu boulder itu merupakan batu bronjongan yang sengaja diatur sedemikian rupa, agar tanah yang menutupi bangunan piramida tidak longsor. Ditemukannya batu-batu 'bronjongan' tersebut membuat beberapa tenaga penggali yang notabene warga sekitar Gunung Lalakon sempat tertegun.
"Kalau saya melihat tanah yang digali oleh beko (back hoe) di bukit sebelah, tanahnya tidak seperti ini. Ini tanahnya ada batu-batunya, seperti sengaja diuruk," ujar Agus Yahya Budiana, warga Kampung Badaraksa yang berada di lokasi penggalian, kepada VIVAnews.com, Rabu 16 Maret 2011.
Namun, penggalian belum menemukan bangunan piramida yang diduga tertimbun di bawah batu-batu boulder yang ditemukan. "Dari petunjuk hasil uji geolistrik, semestinya batuan padat yang diduga bangunan piramida, masih berada sekitar 2 meter di bawah tanah dasar lubang penggalian," kata Agung, kepada VIVAnews.com.
Gunung Lalakon merupakan salah satu dari beberapa bukit yang diduga oleh kelompok Turangga Seta menyimpan bangunan Piramida. Sebelumnya, Tim Turangga Seta telah melakukan pengujian dengan alat geolistrik bersama tim peneliti dan menemukan citra struktur batuan yang 'tak alamiah'. (art)
• VIVAnews

Pertama Kali, Manusia Jamah Planet Merkurius

Satelit senilai US$446 juta itu harus mampu bertahan dari tarikan gravitasi matahari. 
VIVAnews - Pesawat Messenger milik badan antariksa NASA telah berhasil mengorbiti Merkurius untuk pertama kali.

Setelah melakukan manuver yang rumit untuk menghindari gravitasi Matahari, pesawat ruang angkasa tak berawak bernamatersebut  sukses masuk ke jalur orbit pada Kamis malam waktu Florida setelah menempuh jarak 4,9 miliar mil, atau kurang lebih enam setengah tahun dari Bumi.

Pencapaian ini sekaligus menjadikan Merkurius sebagai planet kelima yang berhasil dijamah oleh manusia dalam tata surya kita. Demikian dilansir Associated Press, Selasa 22 Maret 2011. "Ini merupakan jarak terdekat dan paling sempurna yang bisa didapat," ujar Eric Finnegan, chief engineer Messenger.
Messenger mengelilingi Merkurius dengan jarak sangat dekat, sekitar 120 mil, setara 193 kilometer, di atas permukaan. "Semua orang berteriak dan bersorak-sorai. Kami sangat gembira. Memang, ada banyak pekerjaan menunggu kami. Tapi, setidaknya kami sudah ada di sana sekarang," jelas Finnegan.

Ternyata, Merkurius tidak sulit dicapai. Tapi, harus diingat bahwa ia merupakan planet berbatu dan bertemperatur paling ekstrim di tata surya. Rentang temperatur di permukaannya mencapai 593 derajat Celcius. Suhu di permukaannya bisa mencapai 426 derajat Celcius pada jarak terdekat dengan Matahari dan mencapai -148 derajat Celcius pada tengah malam.

Merkurius memang terkenal memiliki perpindahan temperatur ekstrim dari panas ke dingin. Entah kenapa siang hari jauh lebih lama ketimbang malam hari setiap tahunnya. Dan anehnya, meski planet ini paling dekat dengan matahari,  para ilmuwan menemukan adanya es berton-ton di kawahnya yang gelap.

Messenger direncanakan akan memasuki orbit Merkurius dan berputar-putar selama setahun. Untuk semua tugasnya itu, satelit senilai US$446 juta itu (Rp3,9 triliun), harus mampu bertahan dari tarikan gravitasi matahari.

Merkurius sendiri memiliki orbit yang sangat elips. Rentang jaraknya ke matahari sekitar 29 juta mil (47 juta kilometer) hingga 43 juta mil (69 juta kilometer) untuk jarak terjauhnya. Untuk diketahui, Merkurius mengorbiti matahari setiap 88 hari di Bumi.
• VIVAnews

"Belum Ada Bangunan Bentuk Piramid di Jabar"

Temuan di sekitar Bandung lebih banyak berupa peninggalan dari masa prasejarah. 
VIVAnews - Sekelompok orang yang tergabung dalam Yayasan Turangga Seta mengklaim telah menemukan piramida besar yang tersembunyi di beberapa bukit di berbagai tempat di Indonesia. Salah satunya dianggap ada di Gunung Lalakon, desa Jelegong, kecamatan Kotawaringin, kabupaten Bandung, Jawa Barat dan Gunung Sadahurip, Garut, Jawa Barat

Namun, Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia mengaku belum mengetahui kepastian temuan cagar budaya tersebut.

Kepala Departemen Arkeologi FIB UI DR Irmawati Marwoto mengatakan belum ada penelitian terhadap bukit piramida tersebut, karena belum ditemukan bukti sejarah atau arkeologi yang mendukung kebenaran temuan tersebut.
 

Menjelajah Jejak Piramida Raksasa

Sejumlah tempat di nusantara diduga menyimpan piramida dari masa silam. Di mana saja?
VIVAnews--Sekelompok orang peminat arkeologi dan sejarah memburu peradaban masa silam di nusantara. Turangga Seta, demikian nama kelompok itu, menyatakan ada ratusan gunung piramida di Indonesia.
"Tingginya tak kalah dari piramida Giza di Mesir yang cuma 140-an meter,” kata Agung Bimo Suredjo, salah seorang pegiat Turangga Seta. Mereka melakukan penjelajahan ke sejumlah bukit dan gunung, termasuk Gunung Lalakon di Kotawaringin, Bandung.
Pernyataan mereka ini mengernyitkan dahi banyak kalangan. Tapi, Turangga Seta tak mau asal bicara. Mereka bahkan mengajak sejumlah geolog ternama untuk menguak secara ilmiah isi bukit yang mirip piramida itu.
Lalu, benarkah gunung dan bukit kita menyimpan piramida yang mirip dengan temuan di Mesir dan suku Maya? Simak hasil uji geolistrik atas bukit piramida itu di SOROT 124, Infografik: Menjelajahi Jejak Piramida.

Rahasia Atlantis Nusantara Mulai Terungkap: Ditemukan ‘Batu Bronjongan’ di “Piramida” Gunung Lalakon, di Bandung

Sains & Teknologi
Ditemukan ‘Batu Bronjongan’ di : Piramida” Gunung Lalakon
Batu-batuan itu tersusun rapi membentuk sudut 30 derajat dengan garis horizontal.
Kamis, 17 Maret 2011, 16:44 WIB
Indra Darmawan
VIVAnews – Tim Turangga Seta yang melakukan penggalian di Gunung Lalakon, Soreang, Bandung, Jawa Barat, sejak Senin pekan ini berhasil menemukan beberapa batu boulder yang mereka duga batu penutup bangunan piramida.
Batu-batu boulder itu ditemukan di lubang penggalian dengan lebar sekitar 3 meter, panjang 5 meter, dan kedalaman hingga 4 meter, yang terletak di koordinat 6° 57,5′ Lintang Selatan, 107° 31,239′ Bujur Timur, serta ketinggian 986 meter di atas permukaan laut.

Batu-batu boulder tersebut panjangnya bervariasi, antara 1,1 meter hingga 2 meter, dengan besar yang kurang lebih sama, yakni selebar 30-40 sentimeter (cm) serta tersusun rapi dan teratur.
Menurut pendiri Turangga Seta, Agung Bimo Sutedjo, batu-batuan boulder itu membentuk sudut 30 derajat dengan garis horizontal dan mengarah ke titik pusat piramida. Setidaknya, tim menemukan 4 batu boulder di kedalaman 1,5 meter di bawah permukaan tanah dan 3,7 meter di bawah permukaan tanah.
Agung mengatakan, batu-batu boulder itu merupakan batu bronjongan yang sengaja diatur sedemikian rupa, agar tanah yang menutupi bangunan piramida tidak longsor. Ditemukannya batu-batu ‘bronjongan’ tersebut membuat beberapa tenaga penggali yang notabene warga sekitar Gunung Lalakon sempat tertegun.
“Kalau saya melihat tanah yang digali oleh beko (back hoe) di bukit sebelah, tanahnya tidak seperti ini. Ini tanahnya ada batu-batunya, seperti sengaja diuruk,” ujar Agus Yahya Budiana, warga Kampung Badaraksa yang berada di lokasi penggalian, kepada VIVAnews.com, Rabu 16 Maret 2011.
Namun, penggalian belum menemukan bangunan piramida yang diduga tertimbun di bawah batu-batu boulder yang ditemukan. “Dari petunjuk hasil uji geolistrik, semestinya batuan padat yang diduga bangunan piramida, masih berada sekitar 2 meter di bawah tanah dasar lubang penggalian,” kata Agung, kepada VIVAnews.com.
Gunung Lalakon merupakan salah satu dari beberapa bukit yang diduga oleh kelompok Turangga Seta menyimpan bangunan Piramida. Sebelumnya, Tim Turangga Seta telah melakukan pengujian dengan alat geolistrik bersama tim peneliti dan menemukan citra struktur batuan yang ‘tak alamiah’. (art)
• VIVAnews
Turangga Seta Menggali ‘Gunung Piramida’
Penggalian dilakukan di puncak Gunung Lalakon, 986 meter di atas permukaan laut.
Kamis, 17 Maret 2011, 15:57 WIB
Indra Darmawan
VIVAnews – Komunitas pecinta sejarah nusantara Turangga Seta melakukan penggalian di Gunung Lalakon, yang terletak di Soreang Bandung.
Penggalian ini merupakan salah satu upaya untuk menindaklanjuti hasil temuan uji geolistrik yang telah mereka lakukan sebelumnya, bersama tim peneliti.
“Kami telah melakukan penggalian sejak Senin pagi,” ujar Ayu Reditya Dewi, Anggota Tim Turangga Seta Jakarta kepada VIVAnews, di Gunung Lalakon Bandung Jawa Barat, Rabu petang 16 Maret 2011.
Belasan anggota tim Turangga Seta dibantu oleh belasan warga sekitar, melakukan penggalian di titik koordinat 6° 57,5′ Lintang Selatan, 107° 31,239′ Bujur Timur, dan ketinggian 986 meter di atas permukaan laut.
Penggalian yang dilakukan di Puncak Gunung Lalakon itu dilakukan sekitar 7 meter dari lokasi menara antena Base Transceiver Station yang berada di tanah milik PT Saguling.
“Kami sudah memperkirakan agar penggalian yang kami lakukan tak mempengaruhi struktur menara sehingga tidak mengganggu operasi dari antena tersebut,” ujar Dani Subrata, Kepala Tim Penggalian Turangga Seta, kepada VIVAnews.
Upaya penggalian dilakukan oleh tim Turangga Seta sebagai bentuk kepedulian mereka karena pemerintah dirasa kurang responsif. Padahal sebelumnya, tim Turangga Seta pernah melaporkan kecurigaan mereka kepada pemerintah, dalam hal ini Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang berada dibawa Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Batu Tapak, Gunung Paseban, di dekat Gunung Lalakon Bandung
“Sebenarnya penggalian ini bukan tugas kami. Tapi kami ingin membuktikan bahwa sejak dulu sebenarnya leluhur kita telah memiliki kebudayaan yang sudah demikian tinggi,” ujar Agung Bimo Sutedjo, pendiri kelompok Turangga Seta.
Penggalian ini sendiri, menurut Dani, sudah sesuai dengan peraturan yang ada, yakni Undang-Undang No 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya, Pasal 26. “Setiap orang berhak melakukan pencarian cagar budaya atau yang diduga cagar budaya dengan melakukan penggalian atau pengangkatan di darat,” ujar Dani mengutip ayat 2 pasal itu.
Sementara persyaratan yang diatur pada ayat 4 undang-undang itu, yakni harus meminta izin pemerintah atau pemerintah daerah, sudah dilakukan dengan meminta izin kepada Lurah, RW dan RT setempat.
• VIVAnew
Sains & Teknologi
Dirjen Purbakala: Bukit Piramid Amat Menarik
“Selama ini saya tidak pernah menemukan struktur subsurface seperti ini. Ini tak alamiah.”
Selasa, 1 Maret 2011, 15:41 WIB
Indra Darmawan, Dedy Priatmojo
 
Gunung Sadahurip Garut (Credit: Turangga Seta) (Turangga Seta)
VIVAnews – Para peneliti di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional akan membahas penemuan beberapa bukit yang memiliki bentuk mirip dengan piramid di beberapa daerah di Indonesia.
Hal itu dikemukakan oleh Direktur Jendral Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Aurora Tambunan kepada VIVAnews, Selasa 1 Maret 2011.
“Bukit itu adalah temuan geologi dengan bentuk yang sangat menarik. Tindak lanjut penelitian akan dirapatkan oleh Puslit Arkenas,” ujar Aurora Tambunan, melalui pesan pendeknya kepada VIVAnews.
Namun, demikian, menurut Aurora yang lebih akrab dipanggil Lola, hingga kini belum ada bukti tinggalan arkeologi di tempat itu. “Maka saya tidak dapat menyebutnya sebagai cagar budaya,” Lola menjelaskan.
Temuan bukit yang mirip bentuk piramida hingga kini masih mengundang kontroversi di kalangan para peneliti. Pada Kamis pekan lalu, saat para peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melakukan pertemuan dengan Yayasan Turangga Seta, para arkeolog terkesan masih menunggu hasil penelitian resmi terlebih dahulu.
Sebab, saat itu kelompok Turangga Seta belum bisa mempublikasikan hasil uji geolistrik yang sempat mereka lakukan. Namun, VIVAnews sempat diperlihatkan hasil uji geolistrik yang dilakukan Turangga Seta bersama seorang pakar geologi ternama.
Hasil uji geolistrik itu menangkap keberadaan sebuah struktur batuan yang tak biasa yang mirip dengan bangunan piramid, di bawah permukaan bukit di Gunung Lalakon, Desa Jelegong, Kecamatan Kotawaringin, Kabupaten Bandung.
Di atas struktur bangunan mirip piramid itu, terdapat pola lapisan batuan tufa dan breksi yang berselang seling, dengan posisi melintang.
Ilustrasi Hasil Uji Geolistrik di Gunung Lalakon Bandung
“Selama ini saya tidak pernah menemukan struktur subsurface seperti ini. Ini tidak alamiah,” kata seorang pakar geologi terkenal yang turut dalam penelitian bersama tim Turangga Seta, pada sebuah rekaman video yang diabadikan.
Lebih lanjut, pakar geologi itu menunjuk sebuah bentukan di dalam strutur bangunan itu, yang mirip dengan lorong atau pintu. Ia memperkirakan struktur seperti itu kemungkinan besar adalah struktur buatan manusia.
Selain uji geolistrik di Gunung Lalakon itu, Pendiri Yayasan Turangga Seta, Agung Bimo Sutedjo, mengatakan bahwa mereka telah melakukan uji seismik di 18 titik.
Anggota Turangga Seta, Hery Trikoyo mengatakan bahwa hasil uji geolistrik di Gunung Sadahurip yang terletak di Desa Sukahurip Pengatikan Kabupaten Garut Jawa Barat, juga menunjukkan hasil yang sama.
Namun pada bukit itu tidak dijumpai adanya rongga seperti pintu, seperti halnya bukit di Bandung. “Mungkin karena kami hanya mengujinya di salah satu bagian lereng bukit saja,” katanya.
http://video.vivanews.com/read/13433-penggalian-gunung–piramida–lalakon_1
• VIVAnews

Nusantara Memendam Atlantis?

Dianggap benua yang hilang, Atlantis memancing aneka spekulasi ilmiah. Fakta atau mitos?

VIVAnews - Atlantis adalah misteri yang menggoda para ilmuwan, dan kaum spritualis untuk menelisik kembali peradaban maju manusia yang, konon, hilang. Setidaknya, ribuan buku telah ditulis ihwal legenda itu.

Pada mulanya adalah Plato (427-347 SM), filsuf Yunani, mencatat cerita soal benua hilang itu dalam dua karyanya, Timaeus dan Critias. Keduanya adalah karya terakhir Plato, yang ditulis pada 347 SM. Pada tahun sama pula Plato meninggal. Dikisahkan di kedua karya itu, Atlantis adalah kota dengan peradaban tinggi dan teknologi sangat maju.

Atlantis, kata Plato, punya kekuatan maritim dahsyat, dan berada di depan "Pilar-pilar Hercules." Tanahnya subur, rakyatnya makmur. Dia semacam surga di bumi, yang wilayahnya meliputi barat Eropa hingga Afrika. Plato mengatakan, Atlantis  hadir sekitar 9.000 tahun sebelum mazhab Solon, atau 9.600 tahun sebelum zaman Plato hidup.

Kejayaan Atlantis, kata Plato, mulai pudar setelah gagal menguasai Athena, negeri para dewa dan dewi. Petaka menimpa Atlantis sehingga pulau itu hilang ditelan laut dalam hitungan hari. Para penghuni yang selamat pergi mencari tempat baru. Atlantis akhirnya menjadi "surga yang hilang."

Memang, banyak orang ragu pada cerita Plato yang mirip dongeng itu. Tapi, seperti dijelaskan Alan Cameron dalam buku "Greek Mythography in the Roman World" terbitan Oxford (2004), mitologi adalah tiang bagi budaya elit bangsa Yunani. Meski banyak yang meragukan kebenarannya, tapi kisah itu bisa jadi refleksi peristiwa tertentu di masa lalu.

Atlantis, misalnya, menjadi diskusi menarik setelah Zaman Pencerahan. Ada bantahan, parodi, hingga penjelasan ilmiah. "Tampaknya hanya di zaman modern orang-orang menganggap serius kisah Atlantis," tulis Cameron.

Ada yang menyebut cerita itu diilhami kisah masa lalu, seperti letusan Gunung Thera atau Perang Troya. Atau simak juga klaim bahwa Plato terilhami sejumlah peristiwa kontemporer di masanya, seperti runtuhnya dinasti Helike pada 373 SM. Atau, gagalnya invasi militer Athena atas Pulau Sisilia pada perang tahun 415-413 SM.

Di awal peradaban moderen, kisah Atlantis itu dihidupkan kembali oleh para penulis aliran humanis di era Renaissance Eropa. Salah satunya Francis Bacon, yang menerbitkan esei berjudul "New Atlantis" pada 1627.

Dalam tulisannya, Bacon melihat Atlantis sebagai suatu masyarakat utopis yang dia sebut Bensalem. Letaknya di pesisir barat benua Amerika. Penulis lain tak mau kalah. Olaus Rudbeck, melalui tulisannya pada 1679, beranggapan Atlantis berada di negara kelahirannya, Swedia. Negara itu disebut Rudbeck sebagai awal lahirnya peradaban, termasuk bahasa.

Ilmuwan kenamaan Inggris, Sir Isaac Newton pun unjuk pendapat. Pada 1728, penemu teori gravitasi itu menerbitkan karya berjudul "The Chronology of the Ancient Kingdoms Amended."  Newton juga penasaran mempelajari penjelasan mitologis terkait Atlantis.

Meski tak menyinggung khusus Atlantis, Newton memaparkan peristiwa bersejarah di sejumlah tempat, yang punya masa gemilang mirip Atlantis versi Plato. Misalnya,  kejayaan Abad Yunani Kuno, Kekaisaran Mesir, Asuriah, Babilonia, Kuil Salomo, dan Kerajaan Persia.

Mitologi Atlantis juga membuat rezim Nazi di Jerman terusik. Pada 1938, seorang pejabat tinggi polisi khusus Nazi, Heinrich Himmler, kabarnya membentuk tim ekspedisi ke Tibet. Soalnya, ada cerita Atlantis itu dibangun bangsa Arya, nenek moyang orang-orang Jerman. Misi itu gagal. Keyakinan Nazi itu belakangan diragukan sejumlah ilmuwan.

Jejak di Nusantara

Perburuan, dan spekulasi keberadaan Atlantis terus dicari sepanjang zaman. Sejumlah karya lahir, dan menunjukkan daerah tertentu diduga bagian dari 'Kejayaan yang Tenggelam' itu.

Indonesia juga masuk dalam daftar spekulasi para peneliti dan peminat mitologi Atlantis. Misalnya, Profesor Arysio Santos dari Brazil. Dia geolog dan fisikawan nuklir. Lalu, ada ahli genetika dari Oxford, Inggris, Profesor Stephen Oppenheimer. Keduanya menduga wilayah Indonesia memendam sisa-sisa 'Surga Yang Hilang' itu.

Santos menampilkan peta wilayah Indonesia dalam bukunya yang terbit pada 2005, "Atlantis: The Lost Continent Finally Found." Benua hilang itu kemungkinan berada di sebagian Indonesia dan Laut China Selatan, demikian keyakinan Santos. Dalam karya itu, dia mengklaim telah melakukan riset perbandingan, seperti kondisi wilayah, cuaca, potensi sumber daya alam, gunung berapi, dan pola hidup masyarakat setempat.

Dalam buku itu, dia berhipotesis, wilayah Nusantara dulunya adalah Atlantis. Bagi Santos, indikasi itu antara lain soal luas wilayah. Seperti dikatakan Plato, Atlantis “lebih besar dari gabungan Libya (Afrika Utara) dan Asia (Minor)”. Indonesia, oleh Santos, dianggap cocok dengan karakter geografi itu.

Video wawancara Santos di laman YouTube, menampilkan dia tak ragu bahwa Atlantis benar-benar ada, dan bukan sekedar mitos. Santos menjelaskan mengapa selama ini para ilmuwan gagal menemukan Atlantis, dan ragu akan keberadaan kota yang hilang itu. "Karena mereka mencarinya di tempat yang salah. Mereka mencarinya di Laut Atlantis," kata dia dalam wawancara di YouTube, seperti dimuat laman Hubpages.

Anggapan Atlantis berada di Samudera Atlantis, memang logis. Namun, itu bukan lokasi yang tepat. "Atlantis berada di Lautan Hindia [Indonesia], di belahan lain bumi," kata dia. Di belahan bumi timur itulah, peradaban bermula. Namun, kata dia, Samudera Hindia atau Laut China Selatan sebagai lokasi Atlantis hanya batasan. "Lebih pastinya di Indonesia," lanjut Santos.

Sebelum zaman es berakhir 30.000 sampai 11.000 tahun  lalu, di Indonesia terdapat daratan besar. Saat itu permukaan laut 150 meter lebih rendah dari yang ada saat ini. Di lokasi itulah tempat adanya peradaban. Sementara, sisa bumi dari Asia Utara, Eropa, dan Amerika Utara masih diselimuti es.

Pulau-pulau yang tersebar di Indonesia dianggap sebagai puncak gunung, dan dataran tinggi dari suatu benua yang tenggelam akibat naiknya permukaan air laut, dan amblesnya dataran rendah di akhir Masa Es Pleistocene. Itu terjadi sekitar 11.600 tahun lampau. "Itu adalah rentang waktu sama dengan dipaparkan Plato dalam dialog ciptaannya saat menyinggung Atlantis," tulis Santos pada bagian pendahuluan di bukunya.

Berbeda dengan keyakinan para peneliti sebelum atau pada generasi Santos, dia pun optimistis bahwa Indonesia, yang disebut sebagai bekas peninggalan Atlantis, menjadi cikal bakal lahirnya sejumlah peradaban kuno.

Para penghuni wilayah yang selamat dari naiknya permukaan air laut dan letusan gunung berapi akhirnya berpencar mencari tempat-tempat. Mereka "pindah ke wilayah-wilayah yang kini disebut India, Asia Tenggara, China, Polynesia, Amerika, dan Timur Dekat," tulis Santos.

Penjelasan serupa juga dikemukakan penulis asal Inggris, Stephen Oppenheimer, dalam buku "Eden in The East: The Drowned Continent of Southeast Asia" (1998). Dia menulis suatu benua yang tenggelam akibat banjir bandang, dan naiknya permukaan air laut sekitar 7.000 hingga 14.000 tahun yang lampau.

Wilayah yang tenggelam itu berada di wilayah yang kini disebut sebagai Asia Tenggara. Oppenheimer menyebut benua tenggelam itu sebagai Sundaland. Para penghuni yang selamat saat itu lalu menyebar ke berbagai tempat hingga ke Eropa, membawa budaya dan pola hidup mereka. Itu sebabnya Oppenheimer berasumsi asal-usul ras Euroasia di Eropa bisa ditelusuri di Asia.

Oppenheimer pun yakin bahwa para penghuni Sundaland saat itu punya peradaban maju dari wilayah-wilayah lain. "Mereka sudah mengembangkan pola menyambung hidup, dari sekadar berburu binatang menjadi bertani, berkebun, mencari ikan, bahkan perdagangan melintas laut. Semua itu sudah dilakukan sebelum 5.000 tahun yang lampau," demikian penggalan asumsi dari Oppenheimer.

Sejarah selama ini mencatat induk peradaban manusia modern berasal dari Mesir, Mediterania dan Mesopotamia. Tetapi, menurut dia, nenek moyang dari induk peradaban manusia modern berasal dari tanah Melayu yang sering disebut Sundaland, atau Indonesia.

Apa buktinya? "Peradaban agrikultur Indonesia lebih dulu ada dari peradaban agrikultur lain di dunia," kata Oppenheimer dalam diskusi bedah bukunya di Jakarta, Oktober 2010. Tentu, pendapat ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Universitas Oxford itu, memberi paradigma berbeda dari yang ada selama ini bahwa peradaban paling awal berasal dari Barat.

Berbeda dengan Santos, Oppenheimer tak langsung menyimpulkan Sundaland adalah Atlantis. Dia sendiri mengakui butuh penelitian lebih lanjut, dan berharap ada kerjasama dengan peneliti di Indonesia, untuk menjelaskan Sundaland adalah Surga yang Tenggelam itu. Tapi, Oppenheimer meyakini Sundaland di wilayah Nusantara itu punya peradaban sangat maju di masanya.

Ilmu semu?
Pendapat Santos dan Oppenheimer mengenai jejak Atlantis dan Indonesia sebagai bekas pusat peradaban itu di satu sisi mengundang pesona. Tapi tak semua pihak percaya atas klaim itu. Menariknya, justru ilmuwan Indonesia sendiri mengkritik pandangan dua pengamat asing itu.

Profesor Riset Astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, meragukan cerita Atlantis itu. Bagi Djamaluddin, kisah Atlantis itu hanya sekadar cerita, dengan nilai ilmiah yang minim.
Dengan kata lain, penjelasan Atlantis yang dilontarkan para peneliti selama ini masuk dalam pseudosains, atau ilmu semu. "Ini bukan ilmiah. Ini pseudosains. Antara cerita dengan fakta ilmiah itu bercampur di sana," kata ilmuwan Indonesia, Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan VIVAnews beberapa waktu lalu.

Tapi kata Djamaluddin, Atlantis tak lebih dari sekadar cerita karangan Plato yang melegenda. "Kalau itu dijadikan fakta ilmiah sejarah geologi, Plato itu hanya berdasarkan pemahaman dia. Plato tak menyebutkan data," jelas Djamaluddin.

Peneliti lulusan lulusan Kyoto University, Jepang, itu juga menilai sejarah geologi tak memperlihatkan Indonesia adalah Atlantis. "Tulisan sejenis Santos ini sudah beredar lama. Itu hanya dugaan saja," ujarnya.
Bantahan lain, misalnya datang dari geolog senior dari BP Migas, Awang Satyana. Dalam satu acara bedah buku Santos, sekitar dua tahun silam, Awang mengatakan Santos tak mengajukan bukti dan argumentasi geologi.
Sundaland, kata Awang, adalah paparan benua stabil yang tenggelam 15.000 – 11.000 tahun lalu oleh proses deglasiasi akibat siklus perubahan iklim.   “Bukan oleh erupsi volkanik. Erupsi supervolcano justru akan menyebabkan musim dingin dalam jangka panjang,” ujar Awang. 
Bahkan soal migrasi manusia Sundaland ke sekujur bumi, kata Awang, berlawanan dengan bukti penelitian migrasi manusia modern secara biomolekuler.
Pakar geologi dari Universitas Padjajaran, Oki Oktariadi, mengingatkan dugaan lokasi Atlantis bukan hanya Indonesia. Ada banyak wilayah seperti Andalusia, Pulau Kreta, Santorini, Tanjung Spartel, Siprus, Malta, Ponza, Sardinia, Troy, dan lain-lain.

"Hasil penelitian terbaru oleh Kimura's (2007) menemukan beberapa monumen batu di bawah perairan Yonaguni, Jepang yang diduga sisa-sisa dari peradaban Atlantis atau Lemuria," demikian paparan Oktariadi dalam makalahnya yang berjudul "Benarkah Sundaland itu Atlantis yang Hilang?"

Walau kebenarannya masih diragukan, bagi Oktariadi, penelitian itu punya nilai positif bagi Indonesia. Setidaknya, negeri ini lebih dikenal di dunia internasional, khususnya di antara para peneliti di berbagai bidang. "Pemerintah Indonesia perlu menangkap peluang ini,”  tulis Oktariadi. (np)
• VIVAnews

Berburu Piramida Nusantara

Sekelompok orang menelisik peradaban tinggi masa silam. Ada bukit menyimpan piramida?
VIVAnews - Mentari nyaris berada di atas ubun-ubun, saat empat mobil menepi di pinggiran Jalan Raya Soreang-Cipatik, medio Februari 2011. Siang itu, Kampung Badaraksa yang terletak di lereng bukit, kedatangan tamu.
Rombongan itu menyusuri  jalan kecil mendaki di tengah pemukiman penduduk, hendak menuju ke atas puncak Gunung Lalakon, yang terletak di Desa Jelegong, Kecamatan Kotawaringin, Kabupaten Bandung.
Dari Kampung Badaraksa yang berada di ketinggian sekitar 720 m di atas permukaan laut, mereka bergegas naik memutari bukit dari bagian selatan ke barat.
Sambil membawa berbagai peralatan dan beberapa gulungan besar kabel, rombongan membelah hutan gunung. Derap langkah kaki mereka seolah berkejaran dengan ritme suara jengkerik, dan tonggeret di kanan-kiri.
Tim yang terdiri dari sekelompok pemuda dan para peneliti itu, akhirnya sampai di puncak setinggi 988 meter dari permukaan laut.
Kabel direntang. Tim mulai memasang alat geolistrik yang mereka bawa. Sebanyak 56 sensor yang dipasangi altimeter (alat pengukur ketinggian) diuntai dari puncak bukit ke bawah lereng, masing-masing berjarak lima meter, dicatu oleh dua aki listrik.
Alat-alat itu berfungsi mendeteksi tingkat resistivitas batuan, dan bisa digunakan menganalisa struktur kepadatan batuan hingga ratusan meter ke bawah.  “Tujuan kami saat itu mengetahui apakah ada bangunan tersembunyi di dalam gunung,” kata Agung Bimo Sutedjo, kepada VIVAnews, di Jakarta, Selasa, 15 Februari 2011.
***
Agung adalah Pendiri Yayasan Turangga Seta, organisasi yang punya hajat penelitian di gunung itu. Bak tokoh fiksi Indiana Jones, awak Turangga Seta memang punya kegemaran memburu jejak sejarah. Bukan atas hasrat memiliki, tapi mengungkap kegemilangan sejarah nenek moyang di masa lalu.
Komunitas itu berdiri sekitar 2004, digawangi oleh sekelompok profesional di berbagai bidang. Ada pengajar, kontraktor bangunan, pegawai negeri sipil, karyawan perusahaan swasta, juga mahasiswa. Beberapa di antara mereka punya kepekaan lebih terhadap kehadiran gaib, atau istilah keren mereka: parallel existence.
“Kami ini semua anak-anak MIT. Bukan Masachussetts Institute of Technology, tapi Menyan Institute of Technology,” kata anggota Turangga Seta Hery Trikoyo, bergurau. Sebab, dalam melakukan perburuan terhadap situs sejarah, kadang mereka mendapat sokongan informasi lokasi dari ‘informan tak kasatmata’.
Namun, karena dasarnya mereka adalah anak-anak yang mengenyam pendidikan tinggi, dorongan mereka membuktikan informasi tersebut, mengalir deras. Tak jarang para ‘arkeolog partikelir’ ini keluar malam-malam usai jam kerja, untuk menggali sebuah tempat demi membuktikan kebenaran hipotesa mereka.
Setelah mereka menemukan benda sejarah yang mereka maksud, lalu mereka menimbunnya kembali, tanpa diketahui oleh masyarakat umum. “Kami khawatir bila diketahui banyak orang, malah diambil atau dicuri,” kata Agung.
Kali ini, kedatangan mereka ke Gunung Lalakon dalam rangka membuktikan teori mereka, bahwa ada sejumlah piramid di Indonesia. Salah satu informasi awal didapatkan dari tafsiran mereka terhadap relief Candi Penataran.
Turangga Seta percaya bahwa kebudayaan Nusantara lebih tua daripada Kebudayaan Sumeria, Mesir, atau Maya. Mereka haqul yakin Indonesia memiliki situs candi atau piramida yang lebih banyak dan lebih megah dari peradaban Mesir dan Maya.
“Ada ratusan piramida di Indonesia, dan tingginya tak kalah dari piramida Giza di Mesir yang cuma 140-an meter,” kata Agung. Meski masih harus diuji secara ilmiah, pandangan Agung senada dengan teori Profesor Arysio Santos, yang menyebutkan Indonesia adalah peradaban Atlantis yang hilang. (Baca juga: Nusantara Memendam Atlantis?)
Keyakinan ini tentu saja membuat banyak orang mengernyitkan dahi.  Turangga Seta sempat mem-post keyakinan mereka ihwal keberadaan piramida di Indonesia di sebuah forum online. lengkap dengan foto-fotonya. Hasilnya, mereka menuai cemoohan dan tertawaan. “Nanti, kalau semuanya terbukti, mereka tak bisa lagi tertawa,” kata Agung berapi-api.
***
Agung mungkin sedang sesumbar. Tapi, bisa juga tidak. Usai pengujian geolistrik di Gunung Lalakon, para peneliti yang datang bersama Agung cs. terbengong-bengong. Mereka bukan sembarang peneliti. Mereka adalah peneliti papan atas. Beberapa adalah pakar geolog ternama, yang kredibilitasnya tak diragukan. Tapi karena datang atas nama pribadi, kehadiran mereka di sana tak mau diungkap.
Setidaknya, kekaguman mereka sempat diabadikan dalam sebuah rekaman video milik tim Turangga Seta yang disaksikan VIVAnews. “Selama ini saya tidak pernah menemukan struktur subsurface seperti ini. Ini unnatural (tidak alamiah - red),” kata pakar geologi yang wajahnya sering terlihat di berbagai stasiun TV itu.
Lazimnya, sebuah lapisan tanah atau lapisan batuan akan menyebar merata secara menyamping atau horisontal. Tapi hasil uji geolistrik menyatakan terdapat semacam struktur bangunan yang memiliki bentuk seperti piramida, dan di atasnya terdapat lapisan batuan tufa dan breksi dengan pola selang-seling secara bergantian.
Pola batuan tufa dan breksi ini berulang secara melintang bukan mendatar, dengan kemiringan sama. “Seolah-olah piramida ini diuruk dan dibronjong secara sengaja, agar tak longsor,” kata Hery, yang berprofesi sebagai konsultan kontraktor bangunan.
Dalam lanjutan rekaman video berikutnya, pakar geologi tadi menunjuk sebuah bentukan berwarna biru. Dalam hasil uji geolistrik, warna biru menandakan sebuah tempat yang punya resistivitas paling rendah.  “Ini mungkin semacam rongga yang bisa berisi air atau tanah lempung,” pakar geologi itu menerangkan. Bentukan tadi menyerupai semacam pintu.
Yang jelas, pakar geologi itu melanjutkan, kemungkinan besar temuan itu adalah struktur buatan manusia, karena proses alamiah sepertinya tak mungkin menghasilkan pola batuan semacam itu. “Ini jelas man-made,” kata dia.
VIVAnews sempat mengkonfirmasi salah satu pakar geologi yang turut dalam penelitian ke Gunung Lalakon bersama tim Turangga Seta. Awalnya ia menampik, dan mengatakan tak tahu-menahu keberadaan struktur bangunan mirip piramida di bawah Gunung Lalakon. Tapi belakangan secara tersirat ia mengakui hal itu.
“Saya no comment,” kata geolog kawakan Andang Bachtiar kepada VIVAnews, Rabu, 23 Februari 2011. Lebih jauh, mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) itu mengatakan hasil analisis itu masih belum bisa menyimpulkan apa-apa. Masih banyak hal yang perlu dibuktikan, kata Andang.
Tapi Andang kemudian mengaku, selain ke Gunung Lalakon di Bandung, juga ia mendampingi tim Turangga Seta menguji bukit serupa di daerah Sukahurip, Pengatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Menurut Agung, timnya sudah melakukan pengujian geolistrik dan uji seismik di 18 titik di beberapa tempat di Indonesia. Di Bandung dan di Garut, mereka mendapat hasil kurang lebih sama. Semua serupa: indikasi adanya sebuah struktur bangunan yang mirip piramida di bawah bukit.
Bedanya, di bukit-piramida di Garut tak dijumpai adanya rongga seperti pintu, seperti halnya di Bandung. “Mungkin karena kami hanya mengujinya di salah satu bagian lereng bukit saja,” kata Hery Trikoyo.  Sayang, Turangga Seta masih menutup rapat hasil uji mereka di tempat lainnya.
***
Turangga Seta mengklaim masih ada ratusan piramida lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu pentolan Turangga Seta lainnya, Timmy Hartadi, dalam laman Facebook mereka mengatakan bahwa piramida-piramida itu tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. (Lihat Infografik)
Klaim penemuan sebuah piramida tersembunyi di dalam bukit, tak hanya terjadi di Indonesia. Klaim ini juga sempat muncul di Bosnia. Pada 2006, seorang pengarang bernama Semir Osmanagic mengklaim penemuan ini, dan sempat mengatakan mereka menemukan piramida tersembunyi di bukit Visocica, kota Visoko, yang terletak di barat laut Sarajevo.
Osmanagic mengatakan penggalian piramida itu melibatkan arkeolog dari Australia, Austria, Irlandia, Skotlandia dan Slovenia. Namun, beberapa arkeolog yang disebut Osmanagic menolak klaim tersebut.
Seperti dikutip dari situs Archaeology.org, arkeolog dari Kanada yang disebut Osmanagic, Chris Mundigler mengaku tak pernah mendukung atau setuju bekerja di proyek tersebut. "Skema ini adalah sebuah kebohongan keji terhadap masyarakat awam, dan tak akan pernah mendapat tempat di dunia ilmu pengetahuan," kata pernyataan resmi dari Asosiasi Arkeolog Eropa.
Bagaimana dengan klaim piramid di Bandung dan di Garut?
Secara geomorfologis, bentuk Gunung Lalakon di Bandung maupun Gunung Sadahurip di Garut memang memiliki bentuk yang mirip dengan piramida. Mereka memiliki empat sisi yang nyaris simetris.
Gunung Sadahurip Garut (Credit: Turangga Seta)
“Bentuknya kok begitu simetris ya? Lancipnya sangat simetris,” ujar arkeolog senior Profesor Edi Sedyawati, saat dijumpai VIVAnews di kediamannya di Jakarta, Rabu, 23 Februari 2011.
Namun, kata Edi, klaim dan hasil uji geolistrik masih belum cukup untuk mendapatkan kesimpulan akhir.  Langkah selanjutnya adalah penggalian percobaan pengambilan sampel dengan memuat sebuah test bed untuk mengetahui apa benar ada indikasi lapisan-lapisan budaya dan ada bekas-bekas perbuatan manusia atau tidak.
“Tapi ini harus betul-betul penggalian arkeologi yang meminta izin kantor suaka purbakala dan melibatkan arkeolog, karena harus ada pertanggung jawaban dan laporan, dari mili ke mili (milimeter, red)," kata Edi Sedyawati.
Turangga Seta pun tengah mengusahakan izin pengambilan sampel tanah di Gunung Lalakon kepada Pemda Jawa Barat. “Kami hanya perlu menggali tanah di lokasi, selebar sekitar 3-4 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter,” kata Agung.
***
Batu Tapak, Gunung Paseban, di dekat Gunung Lalakon BandungGunung Lalakon dikelilingi beberapa bukit lain seperti bukit Paseban, Pancir, Paninjoan, Pasir Malang. Di bukit Paseban ada tiga buah batu, yang dua di antaranya terdapat telapak kaki manusia dewasa, dan telapak kaki anak-anak.
Menurut Edi, bila benar batu telapak itu peninggalan sejarah, kemungkinan ini berasal dari zaman megalitikum. Batu telapak juga sudah dijumpai di tempat lain, seperti prasasti Ciaruteun, peninggalan Raja Purnawarman dari kerajaan Tarumanegara. “Cap telapak kaki biasanya diabadikan sebagai monumen mengenang pemimpin suatu daerah,” kata Edi.
Cap kaki juga erat kaitannya dengan konsep Triwikrama atau tiga langkah yang berkembang di masa itu. Saat itu, mereka percaya bila seseorang hendak naik ke dunia dewa-dewa, mereka harus menjejak dengan keras agar dapat melompat tinggi sekali.
Sementara itu, di Gunung Lalakon  juga terdapat beberapa situs batuan, seperti Batu Lawang, Batu Pabiasan, Batu Warung, Batu Pupuk, Batu Renges, Batu gajah, dan sebuah batu panjang yang terletak di atas puncak.
Abah Acu, tokoh masyarakat Kampung Badaraksa gunung LalakonMenurut Abah Acu, tokoh masyarakat Kampung Badaraksa, secara filosofis, Gunung Lalakon adalah perlambang sebuah lakon dari kehidupan manusia. Batu-batu tadi merepresentasikan berbagai lakon atau profesi yang dipilih oleh manusia.
Namun, keberadaan batu-batu tadi kerap disalahgunakan. Banyak orang datang ke tempat batu di Gunung Lalakon mencari pesugihan. Bahkan, menurut Jujun, tokoh agama Islam di tempat itu, dulu banyak orang datang ke Batu Gajah mencari ilham judi buntut. “Banyak pula yang berhasil menang,” kata Jujun.
Jujun menerangkan, di Gunung Lalakon secara rutin juga digelar acara ritual tolak bala, yakni dengan membuat nasi tumpeng kemudian dibagikan dan dimakan oleh penduduk. “Acara ini diadakan setiap tahun, biasanya setiap tanggal 1 Syuro.”
Berbeda dengan tradisi di Gunung Lalakon, masyarakat di sekitar Gunung Sadahurip relatif lebih ‘modern’. Menurut Nanang, warga Kampung Cicapar Pasir, kampung terdekat Gunung Sadahurip, di sana tak ada tradisi tolak bala. Masyarakat sekitar juga tak terlalu peduli dengan mitos gunung itu di masa lalu.
***
Pakar sejarah dari Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Nina Herlina Lubis, mengatakan di Tatar Sunda yang meliputi Jawa Barat, Banten, DKI, dan sebagian Provinsi Jawa Tengah, terutama dataran tinggi seperti Banten Selatan, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Garut, Kuningan, dan Bogor, banyak ditemukan peninggalan budaya megalitikum. Tinggalan-tinggalan itu di antaranya berupa  batu menhir, bangunan berundak, batu lumpang, peti kubur batu, batu dakon, dan arca megalitik.
Namun, Nina menjelaskan, sejarah di Tatar Sunda tak mengenal bangunan piramida karena tak ada kebiasaan di Tatar Sunda membuat bangunan piramida dengan ketinggian hampir ratusan meter sebagai tempat suci. “Tempat suci di Tatar Sunda ini seringkali disebut multi-component sites atau situs berkelanjutan,” kata Nina melalui surat elektronik kepada VIVAnews.
Bila pada masa prasejarah tempat suci itu dikenal sebagai punden berundak-undak, tempat pemujaan leluhur, maka ketika budaya Hindu Budha (yang hidup pada masa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda), tempat suci itu terus dipergunakan.
Hanya saja menhir dijadikan sebagai lingga, lalu bangunan berundak itupun diwujudkan dengan gunung yang di atasnya dibangun lingga. Saat Kerajaan Sunda runtuh, maka lingga pun diganti dengan nisan bagi makam tokoh yang dianggap keramat.
Saat diberitahu di bukit-piramida Bandung maupun Garut ada makam yang dikeramatkan, serta adanya keluarga keturunan Syekh Abdul Muhyi, penyebar agama Islam di kawasan Priangan Timur, yang hidup dua abad setelah Kerajaan Sunda runtuh, Nina berusaha membuat konklusi dan analisa.
“Saya menduga bahwa bukit berbentuk piramida ini, adalah mandala (daerah pertapaan berupa dusun mandiri yang terletak di tempat terpencil), yang sudah tercampur dengan budaya yang datang kemudian (yaitu Hindu-Budha-Islam),” ujar Nina.
Namun untuk mengungkap apa sesungguhnya yang tersembunyi di balik bukit berbentuk piramid itu, kata Nina, para geolog harus bekerjasama dengan para arkeolog untuk melakukan ekskavasi (penyingkapan).
***
Cerita soal penemuan bukit berstruktur piramida ini rupanya telah sampai pula ke Istana Presiden. Seorang pejabat di lingkaran presiden, kepada VIVAnews mengaku telah dilaporkan ihwal riset itu. Untuk keterangan soal ini, dia minta tak disebutkan namanya, menimbang riset yang belum rampung.
“Ya, saya sudah lihat analisis geolistrik dan georadar-nya. Saya menyaksikannya dalam bentuk tiga dimensi. Menakjubkan, dan masih misterius. Tim riset itu dipimpin oleh para geolog terpercaya,” ujar si pejabat itu lagi, Rabu pekan lalu.
Tapi, pejabat itu tak mau menjelaskan detil penemuan. Sang geolog, ujarnya, belum mau diungkapkan ke publik. “Masih didalami oleh tim riset mereka, tetapi dari hasil yang ada, memang mencengangkan,” ujarnya.
Dia melukiskan, dari hasil geolisitrik tampak struktur berbentuk piramida di dalam bukit itu. Ada undak-undakan, mirip tangga menuju puncak piramida. Di bagian dasar, ada semacam pintu, dan tampak juga sesuatu yang mirip lorong di dalamnya.
Dia menambahkan, para ahli itu percaya ada semacam struktur geologis tak biasa di dalam gunung menyerupai piramida itu. Para ahli geologi itu, kata si pejabat istana, mempertaruhkan kredibilitas keilmuan mereka. “Kita tunggu saja. Kalau riset dan pembuktian ilmiah sudah lengkap, pasti akan dibuka ke masyarakat”.
Mungkin inilah masa penantian yang cukup menegangkan. Adakah bukit piramida ini sekadar dongeng ala piramida Bosnia yang berulang, atau memang suatu pengungkapan gemilang tentang adanya suatu peradaban besar di Nusantara yang belum pernah terungkap? (np)
• VIVAnews

Es Terekstrim di Dunia Efek Global Warming

Es Ekstrim. Pertemuan antara Seni dengan ilmu fotografer James Balog pada penelitian ES terekstrim di Dunia. Proyek dimulai pada bulan Desember 2006, berusaha untuk menelaah pemanasan global dengan tindakan 26 kamera bertenaga surya untuk mengambil foto waktu selang gletser di Greenland, Islandia, Alaska, Alpen, dan Pegunungan Rocky. Balog sangat berambisius, yang ingin menghasilkan lebih dari 300.000 gambar selama dua tahun.
Berikut hasil dari penilitian James Balog terhadap pemanasan global


Spoiler:


Spoiler:


Spoiler:


Spoiler:


Spoiler:


Cuplikan Sebagian Sumber dari Survey of Extreme Ice

pertarungan sapi dan anjing

Sapi lagi asik di ladang, datanglah anjing yg sok rese dan menyerang sapi
Spoiler:

Merasa diganggu, sapi segera mencari tempat yg agak nyaman
Spoiler:

temen anjing juga sok ngelawan
Spoiler:

dan akhirnya 2 anjing itupun tewas
Spoiler: