Dengan peralatan lengkap tentara diraja Malaysia yang awalnya datang dengan gagah berani untuk membebaskan WN nya, akhirnya justru balik badan setelah diusir oleh polisi air Indonesia. Ternyata Tentara Malaysia selama ini hanya bisa gertak sambal, saat dihadapi lari terbirit - birit
Salut buat aparat kita
buktinya Kita ( aparat RI ) saat akan bersiap memberi aba-aba menembak , mereka ( HELI Malaysia ) telah balik badan . takut Mereka terjadi hal-hal yang merugikan negaranya .
Ini gan wa kasih gambarnya :
VS
kedua gambar ini terjadi negoisasi antara Kapal RI dengan Heli Malaysia
update (respond Malaysia)
Update Hari Ini :
Fadel: Malaysia Bohong
Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad membantah pernyataan Malaysia terkait insiden penangkapan kapal nelayan Negeri Jiran. Fadel mengatakan aparatnya tak mengarahkan senjata ke helikopter Malaysia. Dia mengatakan, helikopter itu justru mengejar petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat menangkap kapal nelayan Malaysia yang memasuki perairan Indonesia.
“Kita justru dikejar oleh mereka. Kita punya laporan dari Dirjen Pengawasan,” kata Fadel yang dilansir vivanews, Minggu (10/04).
Terkait pernyataan detail pihak otoritas Malaysia, Fadel menegaskan bahwa cerita itu hanya tuduhan kosong belaka. Menurut dia, aparat Indonesia hanya menjalankan tugasnya menegakkan kedaulatan negara.
Fadel menambahkan, nelayan-nelayan Malaysia itu ditangkap setelah memasuki wilayah perairan Indonesia secara ilegal. Petugas KKP, kata dia, telah memberikan peringatan keras. “Namun mereka tetap saja melanggar batas dengan mengatakan masih termasuk perairan mereka,” kata dia.
Salut buat aparat kita
Quote:
Jakarta - Penangkapan dua kapal Malaysia di selat Malaka sempat diwarnai ketegangan antara aparat patroli Indonesia dan Malaysia. Namun, ketegangan-ketegangan seperti itu dianggap biasa terjadi dalam kasus penangkapan illegal fishing di perairan Indonesia. Puluhan orang Penangkap Ikan Ilegal asal Malaysia "Kalau ada ketegangan, sih, biasa saja. Kita sama-sama mau menegakkan kedaulatan, kok," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Yulistyo Mudho, saat dihubungi detikcom, Minggu (10/4/2011). Yulistyo mengaku belum mendengar dikirimnya surat protes Malaysia kepada otoritas Indonesia atas penangkapan dua kapal nelayan pada Kamis (7/4/2011), yang lalu, itu. Namun, ia mempersilakan saja Malaysia bereaksi keras atas tindakan Indonesia tersebut. "Kalau kita ditahan kita teriak-teriak dia diem saja, sekarang gantian dong," lanjut Yulistyo. Menurut dia, penangkapan 2 kapal nelayan yang diawaki 10 ABK asal Thailand itu merupakan hasil operasi bersama Bakorkamla. Bakorkamla terdiri dari polisi, Angkatan Laut (AL), dan KKP. "Unsur-unsur yanga da di UU Perikanan itu penyidiknya ada 3, yaitu dari polisi AL, dan KKP," ujar Yulistyo. 2 Kapal serta 10 ABK itu kini ditahan di Lantamal Belawan, Medan, Sumatera Utara. Sebelumnya, media-media Malaysia memberitakan ditangkapnya dua kapal Malaysia oleh KKP. Kementerian Luar Negeri Malaysia mengirimkan surat protes atas intrusi KPP ke perairan Malaysia dan menangkap dua perahu nelayan itu. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Malaysia menyatakan, ketika aparat Indonesia menangkap dua perahu nelayan itu, 4 helikopter Malaysia segera terbang dan memerintahkan aparat Indonesia melepaskan tawanan mereka. Tapi instruksi itu tidak digubris. Malah aparat Indonesia mengarahkan senjatanya kepada heli-heli itu. Aparat Malaysia tidak bereaksi lebih lanjut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. |
Ini gan wa kasih gambarnya :
VS
kedua gambar ini terjadi negoisasi antara Kapal RI dengan Heli Malaysia
update (respond Malaysia)
Quote:
Kuala Lumpur - Kementerian Luar Negeri Malaysia telah mengirimkan surat kepada otoritas Indonesia untuk memprotes intrusi aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) ke perairan Malaysia dan menangkap dua perahu nelayan setempat. Seorang pejabat Wisma Putra mengkonfirmasi surat protes itu dikirim hari Jumat (8/4/2011), demikian dilansir Bernama, Sabtu (9/4/2011). Juru bicara Badan Penegakan Maritim Malaysia menyatakan, instrusi oleh aparat Indonesia itu jelas-jelas melanggar hukum internasional. "Kami belum memastikan di mana dua kapal ditahan dan akan mencoba untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang masalah ini," katanya, menambahkan bahwa meskipun perahu-perahu itu dimiliki oleh penduduk setempat (Malaysia), namun 10 awak perahu berasal dari Thailand dan Myanmar. Kedua perahu yang berlayar dari Hutan Melintang, Perak, ditangkap aparat Indonesia di Selat Malaka, sekitar 25 mil laut dari perbatasan Malaysia-Indonesia dan 45 mil laut barat daya Penang. Kementerian Pertahanan (Kemhan) Malaysia menyatakan, ketika aparat Indonesia menangkap dua perahu nelayan itu, 4 helikopter Malaysia segera terbang dan memerintahkan aparat Indonesia melepaskan tawanan mereka. Tapi instruksi itu tidak digubris. Malah aparat Indonesia mengarahkan senjatanya kepada heli-heli itu. Aparat Malaysia tidak bereaksi lebih lanjut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. |
Fadel: Malaysia Bohong
Quote:
Jakarta, KOMENTARMenteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad membantah pernyataan Malaysia terkait insiden penangkapan kapal nelayan Negeri Jiran. Fadel mengatakan aparatnya tak mengarahkan senjata ke helikopter Malaysia. Dia mengatakan, helikopter itu justru mengejar petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat menangkap kapal nelayan Malaysia yang memasuki perairan Indonesia.
“Kita justru dikejar oleh mereka. Kita punya laporan dari Dirjen Pengawasan,” kata Fadel yang dilansir vivanews, Minggu (10/04).
Terkait pernyataan detail pihak otoritas Malaysia, Fadel menegaskan bahwa cerita itu hanya tuduhan kosong belaka. Menurut dia, aparat Indonesia hanya menjalankan tugasnya menegakkan kedaulatan negara.
Fadel menambahkan, nelayan-nelayan Malaysia itu ditangkap setelah memasuki wilayah perairan Indonesia secara ilegal. Petugas KKP, kata dia, telah memberikan peringatan keras. “Namun mereka tetap saja melanggar batas dengan mengatakan masih termasuk perairan mereka,” kata dia.
Hal hal seperti ini biasa saja,,, dan utuk masalah tangkap menangkap dan tahan menahan itu memang hak setiap negara,,, klau nelauan malaysia menangkap ikan di perairan indonesia tanpa izin,, sudh jelas pihak indonesia menahan nelayan mereka,,,dan begitu juga sebalik nya,,,kalau nelayan indonesia menangkap ikan di perairan malaysia,, so sudah pasti pihak malaysia juga melakukan han yang sama,,, tetapi kalau malaysia menodongkan senjata kepada kapal indonesia ,, itu sudah menyalahi,,, sebab T.N.I A.L itu bertugas di wilayah indonesia bkan wilayah malaysia,,, yah kita semua tau bagai mana sikap negara malaysia itu,, sikap mereka memang begitu,,,, walaupun mereka bersekutu,,tetapi tetap seperti kutu
BalasHapusIstilah orang jawa mengatakan:WES BIASA NGONO IKU,,,
BalasHapusYang artinya:dia sudah terbiasa memutar balikkan kenyata,an,,,,tidak sesuai