Komentar dia, yang menyalahkan AS dan Israel, tidak membantu meredamkan pergolakan.
Menurut harian The Los Angeles Times, Saleh menyampaikan penyesalannya tersebut pada Rabu, 2 Maret 2011, melalui sambungan telepon kepada pemerintah AS yang diwakili oleh wakil penasehat keamanan, John Brennan.
Melalui pernyataannya, Brennan mengatakan bahwa Saleh “Menyampaikan penyesalannya atas kesalahpahaman yang terjadi akibat komentarnya yang mengatakan bahwa Israel dan Amerika Serikat menyebabkan ketidakstabilan di negara-negara Arab.”
Brennan juga menyampaikan bahwa Saleh meminta maaf atas pernyataanya tersebut. Dia juga menyampaikan bahwa Saleh mengatakan “Berkomitmen melakukan reformasi politik di Yaman dengan menggapai unsur oposisi, demi terciptanya reformasi melalui proses yang demokratis, inklusif dan damai.”
AS, ujar Brennan, menyambut baik pernyataan Saleh tersebut dengan mengatakan bahwa komentar Saleh yang menyalahkan AS dan Israel tidak membantu meredamkan pergolakan. Karena pemerintah Yaman tidak mendengarkan dan mewujudkan aspirasi rakyat.
Pada pidatonya di Universitas Sanaa, Selasa kemarin, Saleh mengatakan bahwa ruang operasi di Tel Aviv yang bertujuan untuk membuat dunia Arab tidak stabil. Ruangan itu dikendalikan Gedung Putih. Saleh juga mengatakan bahwa Presiden Barack Obama sudah terlalu jauh mencampuri urusan dalam negeri di Timur Tengah. (umi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar