LONDON, -Gamelan -Yogyakarta Kridha Mardhawa merupakan tim kesenian dari Indonesia yang pertama kali tampil dalam festival bergengsi "Edinburgh International Festival 2011" pada bulan Agustus hingga September 2011.
Edinburgh International Festival merupakan eksplorasi dan perayaan budaya yang dinamis dan beragam dari Asia dan pengaruh berdiri panjang di lanskap budaya barat, ujar Direktur Festival Edinburgh Internasional, Jonathan Mills, kepada koresponden antara London, Sabtu.
Menurut Jonathan Mills, kehadiran seniman dari Kraton Yogyakarta merupakan yang pertama kalinya seniman Indonesia tampil dalam festival budaya yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Dikatakannya, seniman Eropa, selama berabad-abad penjelajah dan menjadi filosofi dan terinspirasi dari Timur Jauh. Festival ini menarik inspirasi dari seluruh budaya Asia yang beragam, dari Vietnam ke China.
"Kami berharap banyak yang akan datang pada perjalanan ini eksotis dan sensual dan membenamkan diri dalam keindahan dan tradisi budaya Asia, baik kuno dan modern," katanya.
"Kami senang untuk menyambut bisnis baru, individu, trust, yayasan dan mitra internasional pada tahun 2011, dan untuk melihat pertumbuhan dalam hubungan dengan mitra berkelanjutan dan masyarakat penyandang dana, Kreatif Skotlandia dan Kota Edinburgh Council," katanya.
Investasi ini menyoroti pengakuan terus nilai seni untuk vitalitas masyarakat nasional, regional dan internasional dan sangat penting dalam membawa tahap Edinburgh untuk hidup dan menciptakan begitu banyak pengalaman berkesan Festival.
Dalam festival yang digelar di Kota Edinburg ini tampil seniman musik klasik dan kontemporer, tari, teater , opera dan seni visual dari berbagai Negara seperti dari China, India, Indonesia, Jepang, Korea dan Vietnam, serta Amerika Utara, Jerman, Belgia, Rusia, Inggris dan seluruh dunia berkumpul di Edinburgh selama tiga minggu.
Jonathan Mills mengatakan bahwa Festival internasional Edinburg berhasil menyatukan timur dan barat seperti pertunjukkn Peony Pavilion, yang dilakukan Ballet Nasional Cina dengan balet klasik barat, sebuah orkestra simfoni klasik, instrumen tradisional Cina.
Pertunjukan balet yang diangkat dari penulis terbesar China, dan kontemporer dari Shakespeare, Tang Xianzu menunjukkan ide-ide dan ambisi Festival 2011.
Dikatakannya, penampilan balet indah dan bergerak didasarkan pada kisah cinta oleh salah satu penulis terbesar China, dan kontemporer dari Shakespeare, Tang Xianzu.
The Tempest adalah ulang ditayangkan oleh Mokwha Repertory Perusahaan dari Seoul dalam produksi tenun khas cerita Shakespeare yang terkenal dengan Korea kelima-abad kronik.
Sementara King Lear adalah didekonstruksi sebagai satu tur orang-force de-oleh Kontemporer Legend Teater dari Taipei. Dalam sebuah adaptasi dari Shakespeare, Shanghai Peking Opera Troupe menceritakan kembali kisah akrab Dusun setting di Cina dan melakukan tragedi dalam gaya akrobatik dan luar biasa rumit berkostum opera Jingju.
Diapresiasi
Sementara itu, secara terpisah Minister Counsellor, KBRI London Herry Sudradjat kepada koresponden Antara London mengatakan KBRI London sangat senang dan bangga Gamelan Kraton Yogyakarta dapat diapreasiasi sejajar dengan Seoul Philharmonic Orchestra, Philadelphia Orchestra, Orchestre symphonique de Montreal, Bamberg Symphony Orchestra yang juga tampil di Edinburg Internasional Festival.
dikatakannya tidak lepas dari dukungan yang sangat besar dari berbagai pihak di Indonesia seperti Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata serta Pemerintah Derah Istimewa Yogyakarta.
"Upaya menghadirkan kelompok kesenian dari Yogyakarta ini tidak lepas dasar dukungan masyarakat," ujar Herry Sudradjat nemambahkan bahwa Sri Sultan sendiri ikut memberikan dukungan kuat dengan menyampaikan surat kepada Dubes Yuri Thamrin.
Menurut Herry Sudradjat, panitia Edinburg Interasional Festival sudah sejak lama mengincar Gamelan Yogyakarta dan menghadirkan gamelan klasik dari Kesultanan Yogjakarta itu dalam festival yang digelar setiap tahunnya.
Panitia Edinburg Internasional Festival melakukan peluncuran program tersebut Sabtu malam dalam satu resepsi di sky Lounge Hotel Mith Tower of London dan selanjutnya akan diadakan acara yang sama di Negara lainnya khususnya di Asia.
Jonathan Mills menurut rencana akan melakukan peluncuran Program Edinburg Internasional Festival di Indonesia pada bulan April 2011.
Diakuinya, seniman yang tampil dalam festival yang digelar bersamaan dengan penyelenggaraan Festival Tattoo di Edinburg Castle itu, merupakan seniman pilihan dan berkualitas dan sangat selktif. __________________
Edinburgh International Festival merupakan eksplorasi dan perayaan budaya yang dinamis dan beragam dari Asia dan pengaruh berdiri panjang di lanskap budaya barat, ujar Direktur Festival Edinburgh Internasional, Jonathan Mills, kepada koresponden antara London, Sabtu.
Menurut Jonathan Mills, kehadiran seniman dari Kraton Yogyakarta merupakan yang pertama kalinya seniman Indonesia tampil dalam festival budaya yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Dikatakannya, seniman Eropa, selama berabad-abad penjelajah dan menjadi filosofi dan terinspirasi dari Timur Jauh. Festival ini menarik inspirasi dari seluruh budaya Asia yang beragam, dari Vietnam ke China.
"Kami berharap banyak yang akan datang pada perjalanan ini eksotis dan sensual dan membenamkan diri dalam keindahan dan tradisi budaya Asia, baik kuno dan modern," katanya.
"Kami senang untuk menyambut bisnis baru, individu, trust, yayasan dan mitra internasional pada tahun 2011, dan untuk melihat pertumbuhan dalam hubungan dengan mitra berkelanjutan dan masyarakat penyandang dana, Kreatif Skotlandia dan Kota Edinburgh Council," katanya.
Investasi ini menyoroti pengakuan terus nilai seni untuk vitalitas masyarakat nasional, regional dan internasional dan sangat penting dalam membawa tahap Edinburgh untuk hidup dan menciptakan begitu banyak pengalaman berkesan Festival.
Dalam festival yang digelar di Kota Edinburg ini tampil seniman musik klasik dan kontemporer, tari, teater , opera dan seni visual dari berbagai Negara seperti dari China, India, Indonesia, Jepang, Korea dan Vietnam, serta Amerika Utara, Jerman, Belgia, Rusia, Inggris dan seluruh dunia berkumpul di Edinburgh selama tiga minggu.
Jonathan Mills mengatakan bahwa Festival internasional Edinburg berhasil menyatukan timur dan barat seperti pertunjukkn Peony Pavilion, yang dilakukan Ballet Nasional Cina dengan balet klasik barat, sebuah orkestra simfoni klasik, instrumen tradisional Cina.
Pertunjukan balet yang diangkat dari penulis terbesar China, dan kontemporer dari Shakespeare, Tang Xianzu menunjukkan ide-ide dan ambisi Festival 2011.
Dikatakannya, penampilan balet indah dan bergerak didasarkan pada kisah cinta oleh salah satu penulis terbesar China, dan kontemporer dari Shakespeare, Tang Xianzu.
The Tempest adalah ulang ditayangkan oleh Mokwha Repertory Perusahaan dari Seoul dalam produksi tenun khas cerita Shakespeare yang terkenal dengan Korea kelima-abad kronik.
Sementara King Lear adalah didekonstruksi sebagai satu tur orang-force de-oleh Kontemporer Legend Teater dari Taipei. Dalam sebuah adaptasi dari Shakespeare, Shanghai Peking Opera Troupe menceritakan kembali kisah akrab Dusun setting di Cina dan melakukan tragedi dalam gaya akrobatik dan luar biasa rumit berkostum opera Jingju.
Diapresiasi
Sementara itu, secara terpisah Minister Counsellor, KBRI London Herry Sudradjat kepada koresponden Antara London mengatakan KBRI London sangat senang dan bangga Gamelan Kraton Yogyakarta dapat diapreasiasi sejajar dengan Seoul Philharmonic Orchestra, Philadelphia Orchestra, Orchestre symphonique de Montreal, Bamberg Symphony Orchestra yang juga tampil di Edinburg Internasional Festival.
dikatakannya tidak lepas dari dukungan yang sangat besar dari berbagai pihak di Indonesia seperti Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata serta Pemerintah Derah Istimewa Yogyakarta.
"Upaya menghadirkan kelompok kesenian dari Yogyakarta ini tidak lepas dasar dukungan masyarakat," ujar Herry Sudradjat nemambahkan bahwa Sri Sultan sendiri ikut memberikan dukungan kuat dengan menyampaikan surat kepada Dubes Yuri Thamrin.
Menurut Herry Sudradjat, panitia Edinburg Interasional Festival sudah sejak lama mengincar Gamelan Yogyakarta dan menghadirkan gamelan klasik dari Kesultanan Yogjakarta itu dalam festival yang digelar setiap tahunnya.
Panitia Edinburg Internasional Festival melakukan peluncuran program tersebut Sabtu malam dalam satu resepsi di sky Lounge Hotel Mith Tower of London dan selanjutnya akan diadakan acara yang sama di Negara lainnya khususnya di Asia.
Jonathan Mills menurut rencana akan melakukan peluncuran Program Edinburg Internasional Festival di Indonesia pada bulan April 2011.
Diakuinya, seniman yang tampil dalam festival yang digelar bersamaan dengan penyelenggaraan Festival Tattoo di Edinburg Castle itu, merupakan seniman pilihan dan berkualitas dan sangat selktif. __________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar